World Book Day : Ucapan di Pamflet atau Membaca Buku ?

Memperingati hari buku sedunia yang jatuh pada tanggal 23 April, banyak sekali ditemukan dengan mudah ucapan – ucapan di pamflet  yang berseliweran di laman media sosial. Meskipun tidak hanya di hari buku saja, tetapi disemua hari peringatan ucapan di pamflet  sudah menjadi common behaviour. Sebenarnya tidak ada salahnya sama sekali dengan hal tersebut. Tetapi yang menjadi bahan pertanyaan di sini, apakah sudah cukup dengan memposting pamflet  saja? Bukannya setiap peringatan memiliki esensi atau makna sayangnya terbungkus oleh luaran yang berupa ucapan.

Memang patut untuk di pahami juga bahwa tingkat kepuasan seseorang itu berbeda. Contohnya seperti hari buku tempo hari. Ada yang hanya merasa cukup untuk mem – post pamflet  di laman media sosialnya dan ada yang berpikiran untuk melakukan hal lain, contohnya dengan membaca buku atau bahkan me – review sebuah buku dalam bentuk memperingati hari buku.

Dengan dua sisi pandang tersebut, jika dikaji kembali sebenarnya bagaimana yang lebih merujuk kepada esensi sebenarnya dari world book day?

Sejarah World Book Day atau hari buku sedunia ini ditujukan untuk menghormati kematian beberapa tokoh sastra, salah satunya yaitu penulis asal Spanyol Miguel de Cervantes.

Dengan adanya hari buku sedunia hal yang ingin dicapai sebenarnya adalah pentingnya kesadaran literasi terhadap setiap individual atau kelompok. Melihat realita kebanyakan dari kita memiliki rasa malas dalam meluangkan waktu membaca menjadi permasalah setiap individu yang sebenernya dapat terselesaikan oleh individu itu sendiri.

Dengan terdistraksi oleh pemahaman bahwa membaca dapat dilakukan dalam media apapun, seperti membaca hasil chatting, posting – an seseorang di media sosial, atau bahkan caption. Yang sebenarnya memiliki perbedaan ketika kita membaca sebuah buku secara lengkap, tidak terpotong. Terkadang dari sebuah buku yang kemudian memiliki kata – kata yang menarik dan dijadikan caption terkadang akan berbeda makna yang akan didapatkan ketika kita membaca secara keseluruhan dari buku tersebut.

Merangkum kegiatan seseorang ketika memperingati hari buku sedunia setidaknya terdapat dua kegiatan yang dilakukan oleh kebanyakan orang. Yang pertama hanya menyebarkan pamflet  di laman media sosial, dan yang kedua meluangkan waktu untuk membaca buku ataupun me – review. Salah satu dari kedua kegiatan itu yang termasuk ke dalam golongan orang yang hanya mem – post ucapan pamflet  di laman media sosialnya sebenarnya memiliki tujuan bagaimana? Hanya ingin mengikuti orang lain? Seragaman dengan orang lain? Atau bahkan hanya ingin menaikan trend di twitter?

World book day memiliki keharusan atau esensi dari campaign yang semestinya dilakukan ketika memperingatinya yang sayangnya tertutup oleh ucapan pamflet  saja. Tidak ada salahnya memang dengan memberikan ucapan di pamflet  tetapi ada hal lain yang dapat kita hargai dalam memperingatinya yang harus di pahami dan selanjutnya diaplikasikan mengenai esensi hari buku sedunia yang sebenarnya.

Pentingnya kesadaran dalam membaca untuk kita tidaklah akan merugikan saat ini maupun dikemudian hari. Membaca memberikan pengalaman, pengetahuan, bahkan hiburan yang dapat memberikan efek ketenangan atau euphoria lain disetiap orang. Bahkan terdapat kata kiasan bahwa dengan membaca buku kita dapat merasakan liburan atau jalan – jalan tanpa harus mengunjungi tempatnya secara langsung. Mengapa dapat seperti itu, karena jika kita sudah terbawa kedalam alur sebuah cerita dalam buku kita akan tenggelam kedalamnya dan merasakan emosi yang dicurahkan penulis terhadap karyanya.

Tidak ada salahnya dan tidak akan merugikan jika kita dapat mengubah kebiasaan ketika hari buku dengan mencoba untuk mulai memperingati dengan cara membaca buku selain mem – post ucapan di pamflet  saja. Bisa saja dengan hanya membaca di hari buku dapat memberikan pengetahuan baru dan dapat menumbukan rasa ketertarikan untuk meluangkan waktu membaca tidak hanya ketika hari buku sedunia saja tetapi kapanpun waktu yang memungkinkan untuk membaca.

 

“One must always be careful of books,’ said Tessa, ‘and what is inside them, for words have the power to change us.’” ― Cassandra Clare, Clockwork Angel

 

#WorldBookDay

 

Penulis : Cahyani

Mahasiswi Program Studi Ekonomi Pembangunan.

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trunojoyo Madura.

 

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*


sex shop sex shop sex shop sex shop sex shop sex shop sex shop