Rekrutmen Anggota KPUM FEB 2023 Dinilai Kurang Efektif

InkamsLPMRekrutmen calon anggota Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Trunojoyo Madura (UTM) dinilai masih kurang efektif. Pengumuman pendaftaran dan penutupan menuai tanggapan mahasiswa karena timeline yang relatif singkat serta tidak adanya sosialiasi ihwal penyelenggaraan rekrutmen. Hal itu kemudian ditanggapi oleh ketua umum Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) pada Kamis (23/11), bahwasanya dari timeline dan penyebaran informasi sudah dibagikan secara konsisten selama dua hari dimulai pada Minggu (20/11).

Penyebaran informasi penyelenggaraan rekrutmen anggota KPUM FEB 2023 selama dua hari dilakukan melalui platform media sosial di antaranya Instagram dan WhatsApp. Akan tetapi, keluhan minimnya informasi masih dirasakan mahasiswa dan ketua Organisasi mahasiswa (Ormawa) FEB sehingga berujung pada kurangnya pemahaman terkait adanya pembukaan hingga ditutupnya rekrutmen anggota.

Afifatul Mukarromah mahasiswa Prodi Manajemen angkatan 2021 menuturkan bahwasanya penyebaran informasi rekrutmen anggota KPUM FEB 2023 yang diselenggarakan selama dua hari masih kurang luas, ia merasa bahwasanya bagi mahasiswa yang tidak mengikuti kegiatan organisasi juga akan mengalami kesulitan dalam mengetahui informasi lebih lanjut.

“Untuk informasi recruitment ini gak terlalu luas. Jadi waktu dua hari itu kurang banget” Ucapnya pada hari Kamis (23/11).

Lebih lanjut, Afifah beranggapan penyebaran informasi recruitment jika hanya lewat Instastory dinilai kurang efektif. Ia juga menyebutkan bahwa dirinya sendiri jarang aktif melihat Instastory.

“Kalau aku sebagai pengguna Instagram itu jarang lihat snap Instagram jadi kalau misalnya dijadikan postingan mungkin yang tau itu lebih banyak” Imbuhnya.

Senada dengan Afifah, Fathur Rozaq selaku ketua umum HMP-EP merasa DPM kurang follow up terhadap mahasiswa FEB, ia juga berpendapat bahwa hanya mengetahui comming soon serta kurang memahami pendaftaran dari KPUM.

“Saya cuma tau comming soonnya saja, pendaftarannya saya kurang paham, saya yang kurang aktif atau dari pihak DPM yang menyelenggarakan KPUM itu kurang follow up terhadap mahasiswa FEB” Tuturnya secara langsung pada Kamis (23/11).

Fatur juga menambahkan bahwasanya di samping timeline yang singkat ia berpendapat masih kurangnya sosialisasi, sehingga bagi mahasiswa yang tidak mengikuti organisasi kurang mengetahui hal tersebut dan dirasanya kurang demokratis karena kesannya terburu-buru dan tergesah-gesah.

“Menurut saya tadi itu kurang efektif, ya mungkin kalau dari temen-temen yang ikut organisasi ya sedikit lebih paham. Tapi di situkan seluruh mahasiswa FEB tidak semua ikut organisasi. Menurut saya itu kurang demokratis aja, karena kesannya terburu-buru dan juga tergesa-gesah”. Lanjutnya.

Menanggapi persoalan itu Fahrur Rosi selaku ketua umum DPM membenarkan bahwasanya timeline memang diadakan selama dua hari. Lebih lanjut ia berdalih sudah dinformasikan secara konsisten. Hal itu di unggah di Instagram dan WhatsApp karena hanya memiliki dua platform.

“Target timeline itu saya sebenarnya ada dua hari. Tapi ya tetap di hari itu. Kita share konsisten dari WhatsApp sama Instagram. Terkait postingan di Instagram kita posting di Instagram DPM terbaru 2023 sama story WhatsApp, memang media adanya di Instagram dan WhatsApp saja” Ucapnya saat ditemui langsung pada (23/11).

Lanjut dirinya juga menambahkan, bahwasanya sudah memenuhi target sesuai mengikuti undang-undang yang ada dengan maksimal anggota 15 dan minimal 3 orang. Ia menambahkan, untuk menindaklanjuti keluhan tersebut dirinya menyarankan agar mahasiswa mengikuti dan membuka sosial media.

“Kalau mengikuti undang-undang itu kan maksimal 15, minimal 3 jadi untuk yang mendaftar kemarin kita itu sudah ada 13  orang. Mungkin dari temen-temen itu silahkan membuka sosmed karena memang kita tidak ada sosial media lagi hanya Instagram sama WhatsApp.” Pungkasnya. (Hes)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*


sex shop sex shop sex shop sex shop sex shop sex shop sex shop