Tidak Tersedianya TPA di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UTM

InkamsLPM-Pembuangan sampah di belakang gedung RKBH Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) menjadi permasalahan yang kini dikeluhkan mahasiswa. Tidak adanya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) menyebabkan ketidaknyamanan akan polusi di lingkungan sekitar FEB. Hal tersebut kemudian ditanggapi oleh pengelola Badan Milik Negara (BMN) pada Jumat (16/06), bahwasanya sudah ada himbauan terkait permasalahan tersebut.

Pembuangan serta pembakaran sampah yang dilakukan di belakang gedung RKBH FEB sudah setahun dilakukan, karena tidak adanya TPA khusus yang diberikan untuk penampungan sampah. Permasalahan itu pun menyebabkan penumpukan serta polusi udara saat dilakukan pembakaran. Tempat pembuangan yang jauh juga menjadi hambatan bagi petugas kebersihan membuang sampah terutama saat musim hujan.

Arya Satya Pratama salah satu mahasiswa prodi Manajemen angkatan 22 berpendapat jika hal itu mengganggu pemandangan dan menyebabkan polusi yang menimbulkan bau dari sampah yang dibakar. Arya juga berharap jika tempat pembuangan sampah yang ada di belakang gedung RKBH bisa dipindah atau dikurangi agar tidak menganggu.

“Pembuangan dan pembakaran sampah di belakang gedung RKBH itu menurut saya sangat tidak cocok, kenapa? yang pertama polusi pemandangan, pemandangannya jadi tercemar sehingga tidak indah, dan kemudian bau dari penumpukan sampah tersebut sangat menggangu apalagi sama kabut terbakar itu sangat-sangat polusi dan polusi bau-bauan. Harapan saya pembuangan sampah dibelakang gedung itu bisa dipindah atau minimal dikurangi kuantitasnya agar tidak menganggu seperti itu.” Ujarnya pada sabtu (17/06).

Merespon permasalahan itu, Andik Susanto selaku pengelola BMN menyebutkan bahwasanya pembuangan sampah yang dilakukan di belakang gedung FEB sudah lama dilakukan dan tidak ada TPA khusus untuk pembuangan sampah. Terkait pernyataan tersebut dirinya juga mengungkapkan dari pihak pusat tidak menyediakan tempat pembuangan sampah, dari pihak commanditaire vennootschap (CV)nya juga tidak memerintahkan cleaningnya untuk membuang sampah di tempat khusus hanya dibuang ditempat seadanya seperti lahan kosong. Ia juga mengatakan jika tidak memiliki wewenang terkait hal tersebut dan hanya bisa memberikan himbauan.

“Kalau ini kan kita tidak punya wewenang  kita cuma  bisa menyampaikan cuma bisa menghimbau ke CV-nya”. Ujarnya saat diwawancarai (16/06).

Selama permasalahan itu berlangsung, hingga saat ini Mohtar selaku mandor mengaku memang tidak ada persetujuan antara pihak CV dengan fakultas terkait pembakaran sampah yang dilakukan di belakang gedung RKBH. Ia mengungkapkan apabila pihak CV-nya sendiri yang berinisiatif untuk membuang sampah di sana dengan alasan jarak pembuangan sampah jauh. Ia juga menegaskan jika mulai hari Senin mereka sudah tidak membuang sampah di belakang gedung RKBH.

“Tidak ada, tidak ada yang mengusulkan cuman temen-temen itu kan berinisiatif sendiri karena kan pembuangannya itu kan jauh pas musim hujan itu kan sampah numpuk-numpuk ya, akhirnya ya sementara kan gitu, jadi terpaksa di buang disitu. Mulai nanti Senin sudah tidak buang di sini lagi.” Ucapnya pada Jumat (16/06).

Selain tidak adanya pesetujuan antara pihak terkait, Mohtar selaku mandor CV kebersihan juga menerangkan bila mereka menginginkan adanya tempat pembuangan sampah sementara di setiap fakultas. Hal itu pun ditujukan agar jika ada penumpukan sampah bisa dilakukan adanya penampungan sementara. Sempat dikatakannya bahwa pernah dilakukan pengajuan pembangunan TPA sementara, tetapi terhalang karena keterbatasan tempat.

“Penginnya ada tempat untuk di sana itu supaya sampah itu bisa diolah, sudah pernah mengajukan cuman ya tidak ada tempatnya, ya tinggal buang aja gitu. Ya paling ya inisiatif temen-temen itu yang bisa dijual itu yang diambili.” Ucapnya.

Menanggapi pernyataan tersebut Andik Susanto menuturkan bahwa cleaning diarahkan untuk mengelola lahan kosong dan digunakan untuk tempat pembuangan sementara. Ia mengatakan pengelolaan lahan ini tidak hanya di FEB, tapi juga di fakultas lain, pihaknya juga telah memberikan koordinasi terkait pengelolaan sampah untuk tidak dibakar dibelakang fakultas.

“Jadi cleaning-nya itu memang hanya diolahkan untuk lahan kosong dan dibuang disana dan itu pun tidak hanya di ekonomi fakultas lain juga, banyak fakultas tidak ada, belum ada tempat penampungan. Tetapi kemarin itu Wadek 2 sudah koordinasi bersama  dengan cleaning dan mandornya itu bahwasanya nanti kalau misalnya buang sampah itu jangan sampai dibakar dan jangan di belakang situ.” Pungkasnya.

Berkaitan dengan pernyataan tersebut Wadek 2 Badan Umum dan Keuangan tidak bersedia ditemui untuk memberikan konfirmasi lebih lanjut hingga berita ini diterbitkan.

(fkr/ang).

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*


sex shop sex shop sex shop sex shop sex shop sex shop sex shop