Taman Kampus ‘Ternodai’

Aksi yang menuntut pencabutan surat edaran (SE) penghentian paksa kegiatan Ormaba 2015 meninggalkan sampah yang berserahkan. (19/08).

Aksi yang dikatakan sempat memanas dan berhasil mendatangkan Bapak Budi Mustika, S.H., M.H., selaku PR III ini berujung kepada perundingan pemecahan masalah di lantai 4 gedung Rektorat sore itu.

Didapatkan semua badan Eksekutif, ketua UKM se-Universitas dan perwakilan maba mengikuti perundingan tersebut masa aksi mulai mereda dan membubarkan diri dari depan gedung rektorat.

Sepeninggal masa aksi yang menuntut pencabutan surat edaran (SE) penghentian paksa kegiatan Ormaba 2015 itu, terlihat sisa-sisa sampah yang tidak menyegarkan mata. Tujuan masa aksi hanyalah menuntut pencabutan SE pemberhentian Ormaba, akan tetapi taman kampus yang baru rampung tahun lalu ini menjadi salah satu korban dari masa aksi tersebut berupa sampah.

“Keindahan dan hijaunya taman kampus mulai berkurang dengan adanya sampah-sampah yang berserahkan”. Ujar salah satu Lo di kegiatan Ormaba tersebut. “Masa aksi menuntut kebenaran itu bagus, jangan merugikan orang lain, kalo’ taman kayak gini siapa yang bertanggung jawab?”, imbuhnya pada Rabu sore yang cerah itu.

Aksi atau yang sering disebut demo ini adalah bentuk penyampaian aspirasi terakhir rakyat kepada pimpinanya apabila teguran atau kritikan tidak lagi dihiraukan. Imam salah satu peserta dikegiatan Ormaba ini mengatakan, “dalam demo ini saya kurang paham permasalahannya, sayang hanya ikut-ikutan.”

Kemudian saat kami tanya tentang dampak dari aksi itu pada lingkungan (taman kampus) dan juga kepada orang lain siapkah anda bertanggung jawab, “tidak tau”, jawabnya pelan pada kesempatan itu. Semoga setelah kejadian aksi ini semua orang bisa belajar dan berfikirpanjang untuk mempertimbangkan segala perbuatan yang akan dilakukannya, lebih-lebih waktu aksi

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*


sex shop sex shop sex shop sex shop sex shop sex shop sex shop