Protes Mahasiswa FEB UTM Terhadap KPUM FEB

InkamsLpm – Beberapa mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis UTM datangi sekretariat Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (KPUM FEB) setelah dikeluarkannya pengumuman calon gubernur BEM dan calon DPM FEB yang telah lolos tahap verifikasi. Mereka memprotes tahap verifikasi yang tidak transparan dan ada kejanggalan, pada jumat (15/11)

Beberapa mahasiswa yang terdiri dari berbagai jurusan di FEB UTM tersebut mendatangi sekretariat KPUM FEB untuk memprotes tahap verifikasi yang tidak transparan dan dinilai ada kejanggalan. KPUM FEB telah mengeluarkan pengumuman calon Gubernur BEM dan calon DPM FEB yang telah lolos tahap verifikasi melalui akun instagramnya pada jumat (15/11) setelah sebelumnya menutup tahap pendaftaran calon pada tanggal 14 November 2019.

KPUM FEB mengumumkan ada dua pasangan calon Gubernur BEM dan 28 calon DPM FEB yang telah lolos tahap verifikasi. Namun Fahrul Rozaq mahasiswa manajeman yang juga mendaftar calon DPM FEB mengatakan bahwa dirinya adalah peserta terakhir yang mendaftar ke KPUM sebelum penutupan. Fahrul Rozaq bersama 3 orang temannya yang juga mendaftarkan diri sebagai calon DPM FEB mengatakan saat itu Fahrul dan 3 orang lainnya menyaksikan penutupan pendaftaran yang dilakukan oleh KPUM dengan total jumlah peserta untuk DPM FEB 29 orang.

Saat pengumuman dilakukan oleh KPUM ada 28 calon DPM yang lolos verifikasi namun tidak ada nama Fahrul dan 3 orang temannya atas nama Maya (Enterpreneuship), Lorensa (Ekonomi Pembangun), Fawaid (Akuntansi). Ketiga orang itu protes pada KPUM bukan karena tidak lolos verifikasi, namun karena ada sesuatu yang janggal.

“saya bukan protes karena saya tidak lolos, saya sadar kalau mungkin berkas saya kurang lengkap, namun saya protes karena tahap verifikasi yang tidak jelas dan ada kejanggalan, bagaimana mungkin kemarin saat penutupan ada 29 peserta yang mendaftar kemudian ada 28 calon yang lolos sedangkan saya dan 3 teman saya tidak ada disitu. Berarti kan setelah penutupan ada penambahan peserta lagi,” ungkap Fahrul saat ditemui di depan sekretariat KPUM FEB.

Menanggapi hal itu, Ali Mustofa kemudian menemui mahasiswa yang protes kemudian menerangkan bahwa Ekonomi Pembangunan kekurangan peserta oleh sebab itu KPUM FEB menambahkan 3 peserta lagi dari Ekonomi Pembangunan.

Kemal mahasiswa Akuntansi angkatan 2016 yang saat itu juga memprotes KPUM tidak menerima alasan yang diterangkan oleh ketua KPUM. Menurutnya KPUM telah melanggar Perda DPM FEB dan sudah bertindak sewenang-wenang dengan menambahkan 3 peserta saat pendaftaran sudah ditutup. Perda yang dimaksud oleh kemal adalah Perda nomor 1 tahun 2017 tentang pemilu raya keluarga mahasiswa FEB UTM BAB V pasal 15 poin pertama yang berbunyi: “sidang verifikasi dilakukan secara terbuka untuk umum dan dihadiri oleh masing-masing calon peserta pemira.”.

“pendaftaran sudah ditutup kok malah masih nambah peserta, kan itu sudah melanggar dan bertindak sewenangnya sendiri,” tegasnya.

Saat kejadian reporter LPM Inkams mencoba untuk menemui secara langsung ketua KPUM FEB Ali Mustofa, namun Ali menolak untuk diwawancarai dengan alasan dirinya sudah meminta maaf kepada mahasiswa yang protes dan masih ada keperluan lain.

Syaiful Anam yang saat ini menjabat sebagai ketua DPM FEB mengatakan bahwa KPUM harus segera memberikan putusan apakah 3 orang tambahan ini akan dicabut berkas atau tidak. Sedangkan untuk orang yang tidak lolos tahap verifikasi memang pemberkasannya tidak memenuhi syarat-syarat dari KPUM.

“KPUM harus segera memberi putusan apakah 3 orang ini akan dicabut berkas atau tidak, dan mereka yang tidak lolos karena memang tidak memenuhi syarat administrasi dari KPUM,” pungkasnya, #kn/tl

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*


sex shop sex shop sex shop sex shop sex shop sex shop sex shop