InkamsLpm – Debat calon presiden mahasiswa dan calon wakil presiden mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura yang mengusung tema “Pemimpin Baru Harapan Baru” dilaksanakan oleh Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura (KPUM KM UTM) berlokasi di halaman parkir gedung auditorium dengan tujuan penyampaian visi dan misi dari masing-masing pasangan calon, pada kamis (14/11).
Acara debat calon tersebut dimulai pada pukul 09:00 WIB yang diawali dengan sambutan dari ketua pelaksana dan kemudian sambutan dari Agung Ali Fahmi selaku pembantu rektor III sekaligus untuk membuka acara tersebut. Dalam sambutannya Agung Ali Fahmi menyampaikan bahwa dengan diadakannya debat calon ini diharapkan mampu memberi gambaran kepada mahasiswa untuk memilih presiden mahasiswa serta wakil presiden mahasiswa untuk satu periode kedepan.
“harapan saya, semoga dengan adanya acara debat calon ini masing-masing pasangan calon bisa menyampaiakan visi dan misinya dengan baik dan mahasiswa juga dapat menentukan pilihannya,” ujarnya saat menyampaikan sambutan.
Moh. Bakir selaku ketua KPUM mengatakan bahwa adanya acara debat kandidat ini bertujuan agar mahasiswa mengetahui visi dan misi dari kedua pasangan calon sehingga tidak salah pilih dalam pemilu raya yang dilaksanakan pada selasa 19 November 2019.
“ tujuannya ya supaya mahasiswa mengetahui visi misi dari calon-calonnya. Dan supaya tidak salah pilih dalam menentukan pilihan. Saya harap mahasiswa memilih dengan hati nuraninya,” Terangnya.
Dalam sesi penyampaian visi dan misi pasangan calon nomor urut 1 yaitu Ainur Rizki dan Nisa Desiana, menyampaikan visinya secara singkat yaitu mensinergikan antara bidang akademis dan organisasi mahasiswa dengan tujuan agar mampu melahirkan prestasi mahasiswa. Sedangkan penyampaian visinya secara singkat yaitu mampu meningkatkan kereligiusan mahasiswa, meningkatkan revolusi industri bagi mahasiswa dengan mengadakan lomba berbasis teknologi, dan mengapresiasi prestasi mahasiswa dengan mengadakan Trunojoyo Awards.
Sedangkan pasangan calon nomor urut 2 Khairul Amin dan Najib Muttamam menyampaikan visinya secara singkat yaitu meningkatkan kegiatan edukatif dan kreatif sehingga mampu meningkatkan kualitas diri dari mahasiswa. Sedangkan misinya melakukan training and education yaitu pelatihan yang nantinya diadakan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa.
Acara debat calon presiden mahasiswa dan calon wakil presiden mahasiswa yang dikaji oleh 2 orang panelis yaitu Surokim dosen Fakultas Ilmu sosial dan Budaya serta Firman Arif Pribadi selaku dosen Fakultas hukum tersebut berlangsung dengan lancar dan tertib namun antusiasme dari mahasiswa sangat rendah. Menurut Firman Arif Pribadi penyampaian visi dan misi dari masing-masing pasangan calon sudah ada relevansinya dengan kehidupan mahasiswa saat ini. Namun beliau belum mampu menilai seberapa tinggi relevansi tersebut.
“menurut saya ya sudah ada relevansinya tapi belum bisa menilai seberapa tingginya. Misalnya tadi paslon 1 mengajak untuk berprestasi nah relevansinya menurut saya mahasiswa masih belum terlalu menunjukkan prestasinya dengan maksimal. Kalau dari paslon 2 tadi menyampaikan mahasiswa itu agent of change, kebanyakan mahasiswa saat ini kan fokus di dalam tapi penyikapan di luar itu seperti apa masih kurang. Jadi harus tahu persoalan mahasiswa sekarang itu apa, ” jelasnya saat ditemui di Fakultas Hukum
Beberapa mahasiswa yang menghadiri acara debat tersebut, salah satunya Abdullah mahasiswa FISIB semester 7 mengatakan bahwa acara debat tahun ini kurang menarik perhatian mahasiswa padahal acara seperti ini sangat penting karena menyangkut tentang program kampus.
“acara debatnya sudah tidak seperti dulu. Mahasiswa yang dulu ramai sekali, ya itu sangat disayangkan sekali. Seharusnya mahasiswa datang supaya tahu visi misi yang disampaikan calon presma dan wapresma karena itu kan terkait dengan program kampus,” ungkapnya saat ditemui seusai acara debat. #ly,mnfk
Leave a Reply