InkamsLpm– Pada hari Sabtu (12/08) acara Pengenalan Lingkungan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa (PKKMB) Equal to Build Identity (EQUITY) 2023 hari ketiga. Pengenalan stand Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas (UKM-F) bertempat di sebelah barat gedung pertemuan Universitas Trunojoyo Madura (UTM), secara mendadak ditiadakan oleh panitia. Hal tersebut akhirnya dikeluhkan oleh beberapa Ketua Umum (Ketum) Organisasi mahasiswa (Ormawa) karena dari panitia yang kurang koordinasi atas pemberitahuan informasi menyebabkan promosi UKM oleh Ormawa tidak bisa maksimal.
Siti Maghfiroh Ketum UKMF RATI menyayangkan penutupan stand di hari ketiga, menurutnya hari ketiga tersebut merupakan kesempatan bagi Ormawa untuk mendapatkan calon anggota selepas branding Ormawa, adapun ditutupnya stand itu dilakukan secara mendadak, padahal sebelumnya telah dilakukan persiapan.
“Ditutupnya stand ini diinformasikan dadakan di hari-H nya, padahal kami sebelumnya sudah mempersiapkan.” Pungkasnya.
Senada dengan hal tersebut, Jafir Rizky selaku Ketum UKMF Efec Collaboration mengatakan Pemberitahuan peniadaan stand unit UKM yang secara mendadak, dirinya mengaku masih merasa kurang puas atas target perekrutan mahasiswa baru. Ia juga menyayangkan peniadaan stand yang dilakukan oleh panitia, karena hari ketiga adalah penguatan branding UKM dan diharapkan di hari ketiga dapat menguatkan argumen atas kebingungan Mahasiswa Baru (Maba) untuk daftar.
“Cuma sayangnya di hari ketiga ditiadakan jadi kami merasa perfoma dari Ormawa itu kurang efektif.” Tuturnya (12/08).
Lebih lanjut Jafir menyatakan bahwa koordinasi yang melibatkan Ormawa dirasa masih kurang. Seperti halnya kasaran konsep yang telah dibahas dan dibicarakan di awal, namun ada beberapa konsep juga baru dibahas saat hari-H. Seperti inisiasi untuk para Liaison Officer (LO) mengarahkan Maba menuju stand UKM yang di mana belum ada pembahasan sebelumya.
“Contoh kemarin pada hari kedua, inikan kita menghimbau kepada seluruh LO untuk mendatangi stand Ormawa, sebelumnya itu kan belum dibahas dari sebelum Ospek, baru muncul ide itu saat hari kedua. Nah, jadi hal-hal yg sedemikian itu harus dipertimbangkan lagi”. Ujarnya saat di wawancarai langsung.
Selanjutnya Sefia selaku Ketua Umum UKMF Suneidesis menyebutkan, bahwasanya stand promosi UKM yang dilakukan masih kurang efektif khususnya dalam mengarahkan Maba untuk datang ke stand Ormawa. Ditambah lagi tidak adanya pengarahan dari LO hingga ketidak efektifan penempatan stand yang berbeda dengan arah keluarnya Maba. Menurutnya hal tersebut mengalihkan pandangan Maba untuk datang mendaftar.
“Maba keluar dari sebelah kanan, tapi kenapa standnya ditaruh di sebelah kiri. Itu ya otomatis Maba tidak lihat, bagaimana kita bisa promosi dengan baik kalau nggak diarahkan.” Ucap ketua umum Sunedesis pada (12/08).
Lebih lanjut, menanggapi hal tersebut Ach. Fawaid As’ad selaku Ketua Pelaksana, berpendapat bahwa keresahan yang dirasakan oleh para ketua Ormawa bukan menjadi perhatiannya karena urusan tersebut diserahkan kepada BEM termasuk acara ormawa, BEM, dan urusan konsep.
“Kalo itu kan acaranya ormawa, BEM, urusan konsep itu saya serahkan kepada BEM. Saya hanya mengatur terutama di kesehatan, keamanan, pelecehan seperti itu.” Ujarnya saat diwawancarai (12/08).
Menyambung hal tersebut Nur Izza Ishlah selaku Community Organizer (CO) acara PKKMB EQUITY 2023 menuturkan bahwasanya pada hari pertama sudah difokuskan untuk safari UKM ke Maba dengan durasi waktu 10-15 menit, disambung dengan hari kedua atas kesepakatan bersama Ormawa bahwasanya akan langsung diberikan formulir sesuai keinginan masing-masing dari Maba.
“Hari pertama itu kita memfokuskan sudah ada waktunya 10 – 15 menitan, di hari pertama memang fokus untuk mereka seperti hanya safari-safarinya saja, dan di hari kedua sudah jadi kesepakatan tiap-tiap Ormawa bahwa teman-teman Maba itu langsung diberikan formulir sesuai keinginan masing-masing seperti itu.” Ucapnya secara langsung (12/08).
(dna,yln)
Leave a Reply