Dirasa Kurang Efisien : Maba dan LO Menyayangkan Penugasan Koreo

InkamsLPM– Rangkaian penutupan kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Equal to Build Identity (EQUITY) 2023 dirasa kurang efisien. Serangkaian acara penutupan yang dilaksanakan pada Sabtu (12/08) ini diantaranya adalah pembuatan koreo dengan menggunakan pom-pom yang dibuat dari kertas layang-layang.

Hal tersebut menyisakan keluhan dari Mahasiswa Baru (Maba) dan Liaison Officer (LO) lantaran minimnya manfaat dari properti pom-pom jika dibanding dengan pengeluaran dan tenaga serta waktu yang dihabiskan dalam proses pembuatannya.

AA selaku Maba mengakui bahwa koreo yang dibuat oleh panitia memang bagus, namun ia juga mengeluh keberatan dengan penugasan membuat pom-pom tersebut, karena biaya yang dikeluarkan sekitar Rp 40.000 dan waktu pengerjaannya sampai larut malam.

“Soalnya pom-pom dibuat satu malem dengan biaya yang dibilang lumayan, kalo udah dibuang. Kita udah effort banget sampe jam 12 malam, terus dipakai cuma sehari aja.” Ucapnya (12/08).

Senada dengan AA, K Maba Prodi Manajemen juga merasakan hal serupa.

“Kertas buat pom-pom sekitar Rp 3.000 per warna. Agak keberatan sih soalnya itu bikinnya cuma sekedar digunting habis itu dipakai udah (red:terus) dibuang, kan nggak ada manfaatnya.” Terangnya (12/08).

SA selaku LO salah satu kelompok, mengungkapkan bahwa dirinya juga merasa keberatan dengan pembuatan pom-pom tersebut, ia mengatakan jika dana yang di keluarkan totalnya Rp 45.000 untuk 30 lembar kertas layang-layang, tapi pada akhirnya dibuang begitu saja dan tidak ada fungsi lanjutannya.

“Kalau dari saya sendiri sebagai LO itu sebenarnya keberatan, apalagi dengan pembuatan yang menghabiskan dana sekian kemudian itu dibuang pada akhirnya tidak ada keberlanjutan. Biaya pembuatan pom-pom itu kan pakai 30 lembar kertas layang-layang jadi totalnya Rp 45.000 untuk kertasnya aja.” Jelasnya (12/08).

SA menambahkan terkait keluh kesah finansial Maba yang memaksakan untuk memenuhi penugasan seperti pembuatan pom-pom demi kelancaran kegiatan PKKMB.

“Untuk ke depannya mungkin bisa lebih menggunakan sesuatu yang menggunakan dana sedikit misalnya pakai kardus, kalau pakai kardus karena tidak tersobek-sobek gitu kan kalau pakai pom-pom itu rumbai-rumbainya banyak yang copot jadi sampahnya berserakan.” Pungkasnya (12/08).

Terkait permasalahan finansial yang dialami Maba, Faidal Fuat selaku wakil ketua pelaksana menyangkal jika banyak dari Maba sendiri yang tidak mengikuti intruksi serta kriteria penugasan pembuatan pom-pom dari panitia, dia juga menambahkan terkait sampah langsung dibersihkan selepas Maba pulang.

“Terkait finansial apa yang dipermasalahkan, Mabanya juga banyak yang gak ngikutin intruksi dan kriteria penugasan pom-pom yang dari panitia. Tapi kami tidak mempermasalahkan itu. Untuk sampahnya itu udah dibersihkan sama panitia langsung setelah mabanya pulang.” Ungkapnya saat diwawancarai melalui WhatsApp (13/08).

Faidal Fuat saat dimintai tanggapan terhadap keluhan Maba, dirinya memberikan pernyataan bahwa ia menawarkan diri untuk memberikan pemahaman secara langsung kepada Maba yang memiliki keluhan tersebut.

“Terkait Maba yang mengeluhkan, silahkan untuk mengabari saya, kalau butuh  pemahaman biar saya kasih pemahaman secara langsung.” Tawarnya (13/08).

Lebih lanjut, Nur Izza Ishlah selaku koordinator acara menjelaskan jika penugasan pom-pom fungsinya untuk pembuatan koreo ditujukan untuk seru-seruan. Ia juga mengutarakan jika memakai kertas layang-layang untuk pembuatan pom-pom rombainya tidak akan kaku seperti kertas karton.

“Kemudian penugasan yang terakhir itu membuat pom-pom itu nanti fungsinya untuk pembuatan koreo untuk seru-seruannya di situ, karena kita maunya kalau dari kepanitiaan inginnya kalau pakai pom-pom itu ada rombai-rombainya itu kaya gerak-gerak gitu, nah kalau misalnya pakai kertas karton itu kalau digerak-gerakin kan kaku.” Tegasnya (12/08).

(ang,sci)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*


sex shop sex shop sex shop sex shop sex shop sex shop sex shop