MERASA PINTAR BODOH SAJA TAK PUNYA: KISAH SUFI MADURA EKSENTRIK

Judul Buku                   : Merasa Pintar, Bodoh Saja Tak Punya

Penulis                         : Rusdi Mathari

Negara                        : Indonesia

Bahasa                          : Indonesia

Genre                          : Agama & Spiritual

Penerbit                       : Buku Mojok

Tanggal terbit : September 2016

Halaman                     : 226

ISBN                            : 978-602-1318-40-9

Rangkaian cerita dalam buku ini mulanya dimuat dalam laman mojok.co sebagai tulisan-tulisan yang hadir dalam bulan Ramadan, yakni pada tahun 2015 dan 2016. Melalui tokoh-tokoh yang cukup menjadi sorotan, yaitu Cak Dlahom dengan perilaku nyelenehnya, Mat Piti, Romlah, Pak RT, dan Pak lurah.

Buku ini mengisahkan kehidupan masyarakat desa disaat bulan Ramadan, dan Cak Dlahom ini merupakan tokoh spesial, dengan watak dan perilaku nyelenehnya yang dianggap kurang waras. Perilaku seperti memasukkan anjing ke dalam gubuk kambing kemudian mengaku dirinya sebagai anjing, telanjang bulat di dalam pengimaman masjid, tidak salat, tidak puasa, azan di tengah malam, sampai berhari-hari menangis di makam janda yang meninggal akibat bunuh diri. Meskipun tingkahnya dipandang kurang waras, akan tetapi dari sudut pandang lain justru mengundang hikmah tersendiri. Cak Dlahom dalam ceritanya sebagai orang jadzab yang melepaskan diri dari gemerlapnya dunia dan mendekatkan dirinya kepada Tuhan.

Kemasan kumpulan cerita dalam buku ini mengajarkan metode beribadah serta perilaku sosial dengan nuasa santai dan menohok kehati pembaca, banyak untaian kalimat maupun tindakan Cak Dlahom yang merefleksikan sikap humanis dan religius selaksa mutiara hikmah.  Buku ini mempunyai dua Ramadan pertama dan kedua. Ramadan pertama memiliki 14 kisah mutiara serta hikmah yang menceritakan tingkah Cak Dlahom yang nyeleneh namun mengandung makna.

“Suatu hari ikan-ikan melompat keluar kali dan bertanya: di mana air? Ikan-ikan itu tidak tahu bahwa selama ini mereka sudah berada di air. Setiap saat, dan kamu selalu bertanya ingin mencari Allah padahal Allah meliputimu setiap saat. Lebih dari denyutan nadi yang paling halus yang pernah kamu dengar atau rasakan.”

Dialog di atas menggambarkan betapa ingin tahunya manusia atas keberadaan Tuhan-nya, yang selama ini selalu bersama diri dan menjaganya, atas rasa ingin tahunya itu yang membuat orang tersebut menjadi ragu atas kebesaran Allah.

Di Ramadan kedua memiliki 16 kisah yang menarik. Pada bab ini, cerita yang ada berjudul Membakar Surga dan Menyiram Neraka, yang menceritakan Cak Dlahom yang sedang kambuh. Sejak selesai tarawih Cak Dlahom lari-larian di depan masjid sambil berteriak “Celaka” sebab tidak ada perbuatan baik yang di ancam neraka, kecuali salat. Ketika sholatnya orang-orang lalai,  Cak Dlahom ingin mengingatkan kepada warga agar tidak lalai terhadap kewajibannya terhadap Tuhan dan juga pada sesama manusia.

“Shalatmu dan sebagainya adalah urusanmu dengan Allah, tetapi Sarkum yang yatim dan ibunya yang kere mestinya urusan kita semua.”

Dialog yang diucapkan Cak Dlahom ini sesuai dengan realitas dalam kehidupan sehari-hari, karena saat ini banyak orang yang lalai, melupakan urusan mereka dengan tetangganya dan mereka hanya menyibukan diri dengan ibadahnya masing-masing, sedangkan tetangga mereka masih kesusahan dan banyak yang terlilit utang karena biaya hidup yang kian lama makin tinggi.

Penulis berfokus pada kisah dan hikmah dari tingkah laku para sufi. Membaca buku ini seperti menjelajahi ke-sufian Cak Rusdi jiwa Cak Rusdi terasa menyatu dalam novel ini. Semoga amal ibadah Cak Rusdi di terima oleh Allah SWT, Al-Fatihah.

Penulis : Mochamad Fikri Anggito Aji

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*


sex shop sex shop sex shop sex shop sex shop sex shop sex shop