Kendala dalam Sosialisasi Pemilu E-Vote FEB 2020

InkamsLPM – Sosialisasi pemilihan umum (Pemilu) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trunojoyo Madura (FEB UTM) diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa Fakultas (KPUMF) dengan menggunakan platform Google Meet mengalami beberapa kendala pada selasa, 22 Desember 2020.

Kegiatan sosialisasi pemilu E-Vote yang seharusnya dimulai pukul 13:00 WIB mengalami keterlambatan selama 40 menit. Kendala lain dalam pelaksanaan sosialisasi pemilu tersebut adalah suara panitia yang tidak dapat didengar dengan jelas oleh para peserta. Hal tersebut menyebabkan protes dari peserta sosialisasi yang dituliskan pada kolom chat di Google Meet.

Samsul Arifin mahasiswa program studi akuntansi yang  juga mengikuti kegiatan sosialisasi pemilu E-Vote merasa bahwa pelaksanaan kegiatan tersebut sangat tidak efektif dikarenakan suara dari panitia yang tidak terdengar jelas.

“saya ikut sosialisasi karena ingin mengetahui sistem dan cara perhitungannya. Namun pelaksanaannya sangat tidak efektif sama sekali. Mulai dari suara yang tidak terdengar jelas oleh peserta. Saya kira panitia kurang persiapan.” Terang Samsul Arifin saat dihubungi via WhatsApp.

Selain keterlambatan waktu serta suara panitia yang tidak terdengar jelas, panitia juga mengalami kendala dalam menampilkan slide power point dan microsoft excel. Dalam pelaksanaannya, panitia KPUMF yang tergabung dalam Google Meet sempat meninggalkan forum selama kurang lebih 30 menit. Hal tersebut menyebabkan banyak protes dari peserta sosialisasi.

Khuswatun Nila Setiyani sangat menyayangkan sikap dari KPUMF dalam menghadapi kendala tersebut. ia merasa bahwa KPUMF tidak menanggapi respon dan keluhan peserta dan juga sangat slow respon sehingga menyebabkan para peserta sosialisasi pemilu E-Vote harus menunggu.

“sangat disayangkan adanya kendala tapi pihak KPUMF seperti tidak merespon tanggapan teman-teman (red: peserta soialisasi pemilu E-Vote). Jika ada kendala harusnya disampaikan supaya teman-teman tidak menunggu. Seharusnya diawal juga dijelaskan supaya peserta tidak bingung dengan alur sosialisasi pemilu E-Vote.” Jelas mahasiswa semester 5 tersebut.

Salah satu panitia KPUMF menyampaikan permohonan maaf dalam forum Google Meet atas kendala teknis yang terjadi.

Masih dengan Khuswatun Nila Setiyani, pihaknya juga menyayangkan karena panitia tidak membuka sesi tanya jawab untuk peserta. Menurutnya, hal tersebut menyebabkan peserta sosialisasi pemilu tidak dapat menanyakan hal yang kurang dipahami.

“pemaparan tadi sedikit menambah wawasan saya. Namun diakhir forum tidak dibuka sesi tanya jawab sehingga peserta sosialisasi tidak bisa menyuarakan apa yang kurang dipahami.” Tuturnya saat dihubungi via WhatsApp.

Tim reporter LPM Inkams mencoba menghubungi ketua KPUMF melalui WhatsApp untuk mencari tahu lebih dalam terkait penyebab kendala tersebut dapat terjadi. Namun hingga berita ini diterbitkan, Ubaidillah selaku ketua KPUMF belum memberikan keterangan apapun.

Samsul Arifin berharap dalam pemilu E-Vote tahun 2020 dapat berjalan dengan lancar dan dengan kerja sama semua pihak terutama KPUMF. Ia berharap agar KPUMF dapat transparan, jujur sehingga tidak ada yang dirugikan dan pemira berjalan dengan sportifitas yang tinggi.

“semoga pemira berjalan dengan lancar dan KPUMF dapat melaksanakan tugasnya dengan jujur dan transparan. Semoga semua bisa sportif karena kalah dengan sportif itu lebih baik dari pada menang dengan kecurangan”. Pungkasnya. #fn,nm

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*


sex shop sex shop sex shop sex shop sex shop sex shop sex shop