Era Baru dalam Pendidikan di Indonesia

Sudah terhitung mulai 16 maret 2020 pandemi covid di Indonesia ini memaksa Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan mengubah sistem pembelajaran tatap muka menjadi belajar dirumah atau pembelajaran jarak jauh. Sepertinya masyarakat masih tidak paham dengan istilah belajar dari rumah ataupun pembelajaran jarak jauh. Ini yang mengharuskan para pelajar agar lebih pintar-pintar dalam mengoperasikan teknologi. Para orang tua pun juga harus ditantang untuk dapat mengoperasikan handphone agar dapat mengimbangi anak anaknya dalam pembelajaran jarak jauh. Sampai kapan kondisi akan seperti ini?

Pelajar Sekolah Dasar yang awal mulanya masih belum paham akan teknologi, dalam kondisi seperti ini mengharuskan mereka harus mengerti teknologi. Tidak hanya mengenal apa itu teknologi, namun mereka juga diharuskan paham apa saja isi dari teknologi, yang nantinya juga akan dijadikan sarana belajar mereka dengan guru.

Hal inilah yang akan menjadikan sebuah langkah awal pendidikan indonesia untuk memasuki era baru. Pandemi ini mampu mengakselerasi pendidikan 4.0. Sistem pembelajaran dilakukan jarak jauh dengan memanfaatkan teknologi informasi. Momen yang seperti ini sekaligus mendorong pendidikan di Indonesia untuk lebih cepat memasuki era baru yang mengandalkan teknologi internet.

Ada tantangan besar dalam era baru pendidikan Indonesia. Salah satunya adalah para pelajar yang belum terbiasa menggunakan sistem pembelajaran yang bersifat blanded dan sepenuhnya akan dilaksanakan online. Jika sistem ini diberikan pada Siswa Dasar, Menengah Pertama, Menengah Keatas mungkin akan muncul kesulitan, dimana mereka belum dilatih dengan menggunakan peralatan untuk model pembelajaran jarak jauh. Karena sistem ini perlu tambahan dukungan dan mentoring untuk menyesuaikan dengan model pembelajaran baru.

Jika sistem ini diberikan pada civitas akademik perguruan tinggi masih bisa dimaklumi karena pastinya mereka sudah paham dengan dunia teknologi terutama platform-platfrom pendukung pembelajaran jarak jauh. Namun banyaknya teknologi tetap tidak dapat menggantikan peran guru, dosen, dan interaksi pelajar antara pelajar dan pendidik, sebab edukasi ini bukan hanya sekedar memperoleh pengetahuan tetapi juga tentang kerja sama, nilai, serta kompetensi.

Sedang terdengar ramai, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan akan memberlakukan izin perkuliahan tatap muka bagi universitas. Hal ini tentunya menjadi sebuah tantangan kesiapan bagi civitas akademik yang akan memulai pembelajaran tatap muka di tengah pandemi Covid-19 yang masih berlangsung. Masing-masing perguruan tinggi juga harus tetap memprioritaskan kesehatan dan keselamatan warga kampus yang meliputi Mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan dan seluruh masyarakat sekitar. Tentunya mahasiswa juga akan didorong untuk beradaptasi dan melindungi diri masing-masing dalam kegiatan pembelajaran.

Lalu apakah peralihan pembelajaran daring ke tatap muka dalam pendidikan tinggi efisien? Sepertinya kita sudah paham apakah kegiatan ini sudah efisien apa belum. Banyak hal yang perlu dipersiapkan dalam menyikapi adanya peralihan sistem. Banyak perguruan tinggi negeri yang dimana mahasiswa nya tidak berasal dari kota itu saja, melainkan dari berbagai kota dan daerah. Tantangan bagi mereka juga cukup besar jika harus mengikuti peralihan sistem ditengah pandemi covid-19.

Tantangan mereka yaitu mereka akan beradaptasi kembali dengan daerah sekitar kampus, bertemu dengan orang banyak, tentunya hal ini akan menyebabkan kekhawatiran mahasiswa maupun orang tua jika mereka harus kembali ke kampus untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka. Iya memang benar peraturan dan persyaratan untuk memulai pembelajaran tatap  muka di lingkup universitas sudah baik dan sudah ketat.

Namun disisi lain kita tidak tahu bagaimana latar belakang dari masing masing mahasiswa, apakah para mahasiswa mempunyai sistem kekebalan tubuh yang sangat kuat ditengah Pandemi Covid-19. Ya meskipun sudah diadakan dan diberlakukan protokol kesehatan yang begitu ketat jika akan masuk di lingkup universitas (kampus). Namun juga tetap memperhatikan para mahasiswa juga jika akan merubah sistem pembelajaran daring ke luring.

Dengan melalui pertimbangan era baru dalam pendidikan ini diharapkan generasi muda indonesia dapat terus semangat untuk menempuh pendidikan di tengah pandemi Covid-19. Meskipun telah banyak yang mendukung dan memberikan kontribusi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa serta memiliki pandangan bahwa akan bisa terlepas dari situasi pandemi Covid-19. Pendidikan juga tetap harus menjadi prioritas utama karena pendidikan merupakan investasi jangka panjang untuk generasi penerus bangsa di masa depan.

 

 

 

Penulis : Elvida Eka Pratiwi

Mahasiswi Program Studi Ekonomi Pembangunan.

 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trunojoyo Madura.

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*


sex shop sex shop sex shop sex shop sex shop sex shop sex shop