English Festival Di Tengah Pandemi

InkamsLPMEnglish Festival yang diselenggarakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Economics Faculty English Club (UKM FEB EFEC) tetap terlaksana meskipun dalam keadaan pandemi. English Festival degan tema “Empowering English Espertise In Timeless Productivity” merupakan rangkaian kegiatan dari webinar dan Speech Competition yang dimulai pada 16 September dan acara puncak pada Sabtu, 14 November 2020.

Kegiatan webinar pada English Festival dilaksanakan dengan menggunakan platform Zoom Meeting dan diikuti oleh 300 peserta dari berbagai instansi di tingkat nasional. Sedangkan untuk kegiatan Speech Competition terdapat 31 peserta dari seluruh universitas di Jawa Timur. Untuk Speech Competition, peserta diminta untuk mengirimkan video speech dan untuk peserta yang lolos 10 besar diminta untuk speech secara streaming melalui platform daring yang telah disediakan panitia.

Adapun pemenang dari Speech Competition, juara 1 diraih oleh Bebasari Amiroh dari Universitas Ma Chung, juara 2 diraih oleh Putri Nur Diana dari Universitas Trunojoyo Madura, Juara 3 diraih oleh Putri Agustina dari Univesitas Islam Negeri Sunan Ampel, dan juara Favorit diraih oleh Zaini Aris dari Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya.

Mada’i Sultan Wirawan selaku ketua pelaksana mengatakan bahwa kegiatan English Festival ini diharapkan mampu menjadi pengingat bahwa dalam keadaan yang terbatas karena pandemi, namun harus tetap mampu untuk produktif khususnya dalam belajar bahasa inggris. Selain itu juga menjadi ajang branding untuk menambah relasi UKMF EFEC dengan organisasi bahasa inggris yang ada dilingkungan kampus UTM maupun di luar lingkup kampus UTM.

“harapan dari English Festival semoga teman-teman bisa produktif meskipun sedang masa pandemi. Selain itu semoga EFEC sendiri bisa membangun relasi yang lebih luas dengan organisasi bahasa inggris yang ada di kampus atau luar kampus .” Jelas Sultan.

Adanya pandemi Corona Virus Disease (covid-19) saat ini tentu berdampak pada pelaksanaan English Festival 2020. Kendala tersebut dirasakan oleh panitia maupun peserta. Putri Nur Diana salah satu peserta Speech Competition mengatakan bahwa sempat terdapat kendala susah jaringan saat presentasi peserta. Beberapa peserta mengalami putus jaringan sehingga menghambat pelaksanaan lomba.

“sempat ada susah jaringan dari peserta saat presentasi sehingga menghambat pelaksanaan lomba tadi. Namun itu hanya 1 atau 2 peserta saja dan bisa segera diatasi.” Tutur mahasiswa prodi Sastra Inggris UTM tersebut.

Sedangkan menurut Mada’i Sultan Wirawan, kendala terbesar yang dialami panitia pelaksana adalah proses untuk mendapatkan dana sponsorship.

“kami susah untuk mendapatkan sponsor. Dulu banyak brand yang memberi dana sponsor namun saat ini tidak dapat memberikan dana sponsor.” Terang mahasiswa prodi akuntansi tersebut.

Pelaksanaan English Festival juga mendapatkan apresiasi dari salah satu pemenang Speech Competition. Zaini Aris mahasiswa Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya mengatakan bahwa Speech Competition sangat menarik dan dapat meningkatkan potensi diri.

speech competition bisa membantu untuk produktif dan mengolah potensi diri. Apalagi sub tema yang diberikan dapat membuat peserta mengeksplorasi idenya.” Pungkasnya. #sty,ap

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*


sex shop sex shop sex shop sex shop sex shop sex shop sex shop