Bahagia atau Nafsu

Menjajaki hamparan savana hijau

Desik rerumputan saling bergerak

Mengikuti sarayu anila

Pikiran yang sesak tergamang

Membeku menatap  bayang harsa

Yang seakan menghantui setiap pijakan kaki nya

Sebenarnya bahagia sendiri

Apa saat kondisi  kita merasa jatuh cinta

Punya uang

Atau pada saat dapat merasakan hangat nya masakan ibu ?

Tetapi tidak hanya sebatas itu

Kau menciptakan standar kebahagiaanmu

Masih kerap ditunggangi hasrat yang menggebu-gebu untuk mencapai nya

Bagaimanapun

Jika seseorang sungguh bahagia

Dia tidak perlu berdiri didepan cermin dan berulang mengucap dia bahagia

Sampai dimensi mana engkau memaknai kebahagiaan tersebut.

Apakah terpaku pada hitungan matematis ?

Lalu kau kemanakan ucap syukurmu

Penulis : Billy Lafi Aula 

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*


sex shop sex shop sex shop sex shop sex shop sex shop sex shop