Aliansi Mahasiswa Peduli Kendeng Lakukan Aksi Bersama Didepan Gedung Rektorat UTM

InkamsLpm – Beberapa mahasiswa dari berbagai fakultas yang tergabung dalam Aliansi Mahasiawa Peduli Kendeng lakukan aksi bersama di depan Gedung Rektorat UTM (Universitas Trunojoyo Madura). Aksi tersebut menuntut penegasan sikap dari Rektor selaku pimpinan, untuk menyatakan bahwa UTM sebagai salah satu PTN di Indonesia menolak adanya pembangunan pabrik semen di Rembang, Jawa Tengah. Aksi ini juga diserta dengan pengumpulan petisi tanda tangan para mahasiswa serta Pimpinan UTM sebagai wujud penolakan pembanguan semen di Kendeng. Serta juga di ikuti dengan pengumpulan Koin yang nantinya akan diserahkan kepada Presiden Ir. H. Joko widodo sebagai simbolis penyumbang investasi untuk negara. Aksi ini juga mendapat tanggapan positif dari H. Boedi Mustiko, S.H.,M.Hum selaku Wakil Rektor 3, dimana beliau sepakat dengan aksi ini dan dengan tegas menolak adanya pembangunan pabrik semen di Kendeng. (13/04)

Aliansi mahasiawa peduli kendeng tersebut menuntut adanya penegasan sikap dari rektor selaku Pimpinan UTM untuk menyatakan sikap bahwasanya UTM selaku salah satu PTN di Indonesia menolak adanya pembangunan pabrik Semen di Rembang Jawa tengah. Hal ini dikarenakan Pembangunan Pabrik semen tersebut tidak sesuai dengan keputusan MA (Mahkamah Agung) pada tahun 2006 lalu. Aksi ini terlaksana karena adanya kesadaran mahasiswa UTM, dimana para petani di kendeng disana juga memerlukan suara dari mahasiswa di UTM. Selain itu aksi ini juga mengacu pada hirarki UUD1945 pasal 33 ayat 2 sebagai salah satu pedoman perjuangannya.

“Untuk aspek hukum kita mengacu pada hirarki dari UUD1945 pasal 33 ayat 2 yang mengatakan bahwasanya, bumi dan air dan kekayaan yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan digunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Sudah jelas kan itu, bahwasanya ketika petani yang memiliki tanah dan tanahnya dirampas, itu jelas melanggar UUD1945. Selain itu putusan MK juga sudah merupakan putusan akhir, yakni bahwasanya pembangunan pabrik semen di rembang itu tidak boleh dilanjutkan, sehingga ini sudah melanggar hukum, melanggar hukum agraria tersebut juga. Yang jelas tanah ini harusnya digunakan sebaik-baiknya untuk rakyat. Selain itu dalam pembangunan semen itu ada kerukan air, dan itu tidak memperhatikan AMDAL (Analisis Mengenai Dampak dan Lingkungan). Karena disana merupakan salah satu sumber mata air di kendeng itu”, Ungkap Yogi Pranata selaku Koordinator Lapangan

Dalam aksi tersebut juga disertai dengan pengumpulan petisi tanda tangan dari Mahasiswa UTM dan pimpinan sebagai simbol penolakan pembangunan pabrik semen di Kendeng, serta pula melakukan pengumpulan koin yang nantinya akan diberikan kepada warga kendeng sebagai solidaritas mahasiswa UTM terhadap penolakan pabrik semen. Dan nantinya uang itu langsung diserahkan kepada presiden jokowi sebagai sembolis penyumbang investasi negara, sekaligus pernyataan sikap bahwasanya mahasiswa UTM menolak pembangunan semen di Rembang Jawa Tengah.

Karena Rektor UTM selaku tujuan utama mahasiswa menyampaikan tuntutan tidak ada, serta tuntutan-tuntutan tersebut tidak Kunjung mendapat tanggapan pula dari pihak Pimpinan. Akhirnya seluruh aliansi Mahasiswa memutuskan berpindah titik lokasi aksi, yakni di Gedung RKB-G. Hal ini dikrenakan adanya informasi bahwasanya H. Boedi Mustiko, S.H.,M.Hum selaku Wakil Rektor 3 ada di Gedung RKB-G tersebut.

Aksi ini akhirnya mendapat tanggapan yang positif dari H. Boedi Mustiko, S.H.,M.Hum selaku Wakil Rektor 3, dimana beliau dengan tegas mengungkapkan sepakat dengan adanya aksi ini, dan menolak adanya pembangunan pabrik semen di Kendeng.

“Baik, saya atas nama pribadi, atas nama pimpinan, setuju terhadap aksi ini. Karena apa, karena kemarin saya ikuti informasi sampa kakinya di cor di depan Istana. Pastinya warga disana tau persis lebih banyak mudhorotnya dari pada manfaatnya. Saya sebagi pimpinan sangat sepakat dengan kalian semua, selain saya peduli, saya juga menolak, karena ada yang sudah lebih besar seperti semen gresik dan semen cipinong yang ada di jawa barat. Saya sepakat dan saya setuju, mudah-mudahan ini bermanfaat dan bisa dengarkan oleh semua pimpinan yang ada disana, baik Anggota Dewan, baik Provinsi, sampai kepusat Nasional. Mudah mudahan teman-teman mendapatkan respon”, Uangkapnya di hadapan seluruh demonstran.

Aksi tersebut di akhiri dengan tanda tangan Wakil Rektor di petisi penolakan pembangunan pabrik semen di Kendeng yang semenjak tadi disediakan, serta pemberian Koin yang nantinya akan diserahkan kepada Presiden Ir. H. Joko widodo sebagai simbolis penyumbang investasi untuk negara, selain dari hasil pajak semen. Selanjutnya koin yang telah terkumpul nantinya akan di koordinasikan denngan lembaga Hukum di Surabaya untuk disalurkan kepada warga Kendeng.#y1

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*


sex shop sex shop sex shop sex shop sex shop sex shop sex shop