Pembukaan Desa Amerta: Wujud Sinergitas Ormawa FEB UTM

InkamsLPM – Pembukaan Program Kerja Desa Amerta Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) 2022 yang mengusung tema “Bergerak Bersama Mengembangkan Potensi Desa dan Membangun Masyarakat yang Unggul serta Mandiri” yang merupakan Program Kerja dari hasil kolaborasi seluruh Organisasi Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (ORMAWA FEB) dilaksanakan secara luring di desa Gili Timur pada hari kamis pukul 08:00 WIB (02/06).

Kegiatan pembukaan Desa Amerta ini dalam rencananya mengundang 80 tamu undangan, yang didalamnya termasuk Kapolsek Kamal, Dekan, Wadek 3, dan juga Pembina Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FEB. Namun dalam realisasinya sebagian tamu undangan tidak menghadiri kegiatan pembukaan tersebut dikarenakan oleh beberapa faktor tertentu.

Menilik dari segi tema yang dipilih “Bergerak Bersama Mengembangkan Potensi Desa dan Membangun Masyarakat yang Unggul serta Mandiri”. Menurut Khairul Huda, selaku Ketua Pelaksana memberikan penjelasan bahwa penetapan ini berdasarkan dengan hasil musyawarah dari perwakilan para ORMAWA dengan harapan mengembangkan potensi yang ada di desa tersebut serta tercapainya masyarakat yang aktif sehingga kegiatan ini dapat menghasilkan manfaat bagi desa tersebut.

Roby Gunawan, selaku Gubernur FEB mengatakan bahwa nama amerta sendiri ini berasal dari Bahasa sanskerta yang artinya abadi. Dimana ia berharap dengan kegiatan ini sesuai dengan namanya. Bahwa setelah kegiatan ini diadakan, manfaatnya bisa dirasakan untuk seterusnya bagi masyarakat sekitar dan tidak hanya berjalan di satu periode saja, melainkan terus berlanjut di periode-periode selanjutnya.

“Harapannya kita melakukan bina desa disini, kita bisa melihat potensi desa yang bisa dikembangkan dan menciptakan manfaat yang membekas di desa tersebut dalam kurun waktu yang lama,” ucap Khairul Huda.

Gubernur FEB mengatakan, kolaborasi program kerja oleh seluruh ORMAWA FEB ini dilaksanakan di desa yang sama, tepatnya di desa Gili Timur dan berlangsung selama 5 bulan. Terhitung dimulai dari bulan Juni dan berakhir pada bulan Oktober.

Lebih lanjut, Roby Gunawan menjelaskan untuk konsep kegiatan ini tidak mempersulit untuk seluruh ORMAWA, melainkan sesuai dengan tupoksinya para ORMAWA masing-masing.

“Kegiatan ini nantinya akan dibuatkan penanggung jawabnya sendiri dari para masing-masing ORMAWA untuk mengontrol kegiatan bina desa ini, jadi tiap ormawa memiliki jadwal yang ditentukan untuk menjalankan prokernya di desa ini” Ungkap Roby Gunawan.

Hal ini senada dengan apa yang diutarakan oleh Eni Sri Rahayuningsih, selaku Wadek 3, bawasanya ia akan bertanggungjawab penuh atas kegiatan ini dan turut sedia mengawal secara aktif, sampai desa Gili Timur tempat program kolaborasi ini menjadi desa percontohan, tidak hanya di Kecamatan Kamal, tapi menjadi desa percontohan di Kabupaten Bangkalan dan jikalau bisa desa yang ada di lingkup Madura.

“Program ini akan menjadi program berkelanjutan, jadi tidak hanya stuck di satu periode saja melainkan akan berlanjut ke periode berikutnya. Karena esensinya program ini bukan karena kepentingan komersial atau pencitraan, ” ujar Eni.

Sedangkan dari pihak desa dan masyarakat sendiri menyambut dengan baik adanya program ini, Kepala Desa Gili Timur mengatakan dari program ini ia berharap kebermanfaatan bagi masyarakat serta potensi desa dari sektor perekonomian dapat berkembang lebih baik lagi kedepannya.

“Mohon kerjasamanya, misalnya jika ada kesulitan minta tolong dibantu, ” pungkas Muhammad Kholil.

#lay/yho

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*


sex shop sex shop sex shop sex shop sex shop sex shop sex shop