Pembagian Ruang Kuliah Tidak Jelas, Mahasiswa Datangi Dejan

       Sekelompok mahasiswa yang mengatasnamakan perwakilan mahasiswa fakultas ekonomi, mendatangi ruang dekanat fakultas ekonomi untuk audiensi tentang perbaikan fasilitas di fakultas ekonomi (02/09).

           Kedatangan perwakilan mahasiswa ini disambut oleh bapak Sutikno, S.E., M.E., selaku pembantu dekan I (PD), beliau mewakili pihak pimpinan fakultas (dekan, PD II dan PD III) yang tidak bisa hadir dalam audiensi tersebut. Ada beberapa hal yang disampaikan oleh perwakilan mahasiswa ini, diantaranya pembagian ruang kuliah ke beberapa gedung, semester pendek, alih jenjang dari diploma III ke strata I, serta fasilitas yang lain. Memang untuk semester ini, terjadi perubahan ruang kuliah untuk fakultas ekonomi. Sebelumnya, ruang kuliah fakultas ekonomi terfokus di gedung ruang kuliah bersama (RKB) F dan fakultas ekonomi lama. Namun saat ini terbagi di beberapa gedung diantaranya, berada di RKB A, RKB F, RKB E dan di fakultas ekonomi lama. Selain itu, perubahan juga terjadi pada ruang tunggu dosen dan ketua program studi (kaprodi).

          Menurut Fadhal Hidayatullah mahasiswa manajemen, ”kami meminta kejelasan terkait pembagian ruang kuliah ini. Pembagian seperti ini sangat membingungkan dan tidak efisien bagi mahasiswa karena dosen, admin dan kaprodi tempatnya berbeda dan berjauhan. Selain itu, pembagian ruang kuliah ini harusnya penuh dengan pertimbangan, mengingat fakultas ekonomi merupakan salah satu fakultas yang tertua dibandingkan dengan fakultas lain. Jadi, jangan dikesampingkan seperti ini”.

          Mengenai pembagian ruang kuliah ini PD I menanggapi, ”pada rapat tanggal 24 Maret itu mas, kita mempunyai skenario untuk mengelompokkan masing-masing fakultas, jadi antara pelayan dan perkuliahan berada dalam satu atap. Memang dalam pembiayaan tahun ini ada satu pembangunan gedung RKB baru, yakni gedung RKB G yang saat ini sudah di bangun dibelakangnya teknik. Pemikiran kita (para pimpinan) pembangunan itu untuk fakultas hukum karena secara lokasi memang dekat dengan hukum. Bagaimana dengan ekonomi? Kita juga berencana untuk membangun gedung yang sama untuk fakultas ekonomi. Pembiayaannya mau mengambil dari alokasi anggaran untuk pembangunan gedung pertemuan. Awalnya, dana pembangunan gedung pertemuan itu akan dialihkan untuk membangun gedung RKB baru untuk fakultas ekonomi, pihak rektorat akan melobi kementrian untuk mengalihkan dana pembangunan gedung pertemuan itu, untuk membangun RKB baru untuk fakultas ekonomi. Namun itu gagal sehingga dana itu terpaksa digunakan sesuai rencana awal yakni membangun gedung pertemuan.akibatnya ekonomi harus disebar di beberapa gedung RKB”.

          Ketika penjelasan dari PD I selesai, ada tanggapan dari Ahmad Taqiudin mahasiswa enterpreneur,”saya pribadi sudah cukup sabar menunggu perbaikan di fakultas ekonomi. Saya juga butuh kepastian kapan ekonomi ini bisa mempunyai cluster sendiri, saya yakin pimpinan sebagai orang tua saya di sini mempunyai solusi terhadap masalah ini, tidak hanya pasrah menerima begitu saja”.

          Terkait pertanyaan ini, PD I menaggapi bahwa, “gedung RKB G nantinya akan digunakan untuk fakultas ekonomi. Ini sudah kesepakatan pimpinan. Insyallah fakultas ekonomi hanya semester ini yang terbagi, semester depan akan tinggal di RKB G”, tanggapannya.

          Makruf selaku mahasiswa Ekonomi pembangunan mengatakan, ”dalam pelaksanaan proses belajar mengajar untuk mencapai optimal, yang perlu dipandang penting yaitu ada tiga komponen, yang pertama sarana dan prasarana kedua dosen profesional dan yang terakhir adanya mahasiswa, hak mahasiswa dalam pedoman pengayoman sudah sepatutnya dan seharusnya pimpinan fakultas tidak menggunakan strategi spekulasi”, tututpnya.

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*


sex shop sex shop sex shop sex shop sex shop sex shop sex shop