SEFIS ADAKAN SEMNAS “LITERASI DAN DIGITALISASI EKONOMI SYARIAH DEMI REVOLUSI INDUSTRI 4.0”

InkamsLpm – Unit Kegiatan Mahaiswa sharia economics ‘n financial society (SEFIS) adakan seminar nasional ekonomi islam dengan mengambil tema “Literasi dan Digitalisasi Ekonomi Syariah untuk Mendukung Revolusi Industri 4.0” dilaksanakan hari sabtu di lt 10 gedung utama rektorat Universitas Trunojoyo Madura (22/09). Acara tersebut diawali dengan sambutan direktur utama SEFIS yang mengatakan bahwa penting bagi kita untuk mengetahui tentang revolusi industri 4.0 yang sedang banyak dibicarakan orang di masa sekarang.

Seminar nasional yang termasuk dalam rangkaian acara PAKKOS 2018 tersebut dihadiri kurang lebih 200 peserta. Materi pertama mengenai sejarah revolusi industri dipaparkan oleh bapak DR. Zakik Basamalah, S.E., M.Si. selaku dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UTM. Selanjutnya disampaikan bapak Rifal selaku kasubag pasar modal OJK (Otoritas Jasa Keuangan) dengan materi penjagaan kegiatan ekonomi syariah dalam naungan pasar modal dan OJK. Materi yang ketiga disampaikan oleh ibu Yustisia Tri Purwasari sebagai direktur and chief legal risk and compliance officer, and head of UPIS PT.Manulife Aset Manajemen mengenai keadaan indonesia yang harus siap untuk menghadapi era digitalisasi yang semakin berkembang. Kemudian materi terakhir disampaiakan oleh bapak Eka Candra Hertiansyah mewakili pegadaian dan memaparkan bagaimana caranya melakukan proses pegadaian secara syariah sesuai dengan aturan islam. Acara yang dimulai pada pukul 08:00 tersebut di moderatori oleh bapak Pramudia Yuli Eka Permana, SM.

Bapak Zaki selaku pemateri pertama menyampaikan bahwa tentunya ada pergeseran ekonomi pada zaman dahulu hingga zaman sekarang. Sesuatu yang abadi adalah sebuah perubahan. Beliau beranggapan di zaman modern dan digital dan perkembangan zaman yang semakin pesat ini tentunya juga akan memunculkan persaingan yang semakin ketat pula dalam dunia pekerjaan. Laju inovasi yang semakin berkembang memungkinkan siapapun untuk dapat berfikir secara kreatif dan inovatif. Kemunculan industri 4.0 sebenarnya sudah ada sejak tahun 2000 namun baru belakan ini industri tersebut memuncak. Dalam sejarahnya yaitu revolusi industri 1.0 yaitu revolusi manual yang dimana dulu kegiatan manufaktur mulai berubah dan munculnya mesin sehingga berdampak pengangguran masal atau pengurangan tenaga kerja. Pada revolusi industri 2.0 mulai digunakan listrik sehingga dapa menghemat sekitar 30%. Pada revolusi industri 3.0 juga ditandai dengan mulai munculnya komputer dan industri musik.

Karena perekonomian konvensional menemui bebrapa kegagalan dalam menjalankan, maka ekonomi syariah juga dapat berperan dalam membangkitkan hal tersebut yaitu dengan meninggalkan riba, dan hal buruk lainya. Maka akan dapat membantu perekonomian yang ada.

Untuk mengatasi dampak revolusi industri 4.0 yang bisa saja menggulung lapangan kerja yang dapat digantikan oleh mesin otomatis maka harus melakukan improve skill atau perubahan kemampuan dari manusia sebagai subjek. Yang pertama berusaha keuar dari perangkap ekonomi pendapatan menengah untuk menciptakan ekonomi berbasis inovasi, kedua meningkatkan indeks daya saing, ketiga yaitu memenuhi harapan konsumen, dankeempat adalah menjalin relasi publik dalam internasional. Langkah tersebut dilakukan untuk peningkatan daya saing dan kesejahteraan.

Selanjutnya pemateri kedua bapak Rifal mengatakan bahwa regulasi pasar modal syariah dilakukan dengan tujuan untuk melakukan pengawasan untuk menciptakan kegiatan pasar modal yang aman untuk transaksi pasar modal seperti manajer prestasi dan reksadana. Sebagaimana ekonomi syariah, pasar modal syariah harus dijalankan dengan prinsip syariah yaitu tidak boleh melakukan riba, gharar, dan maisyir. Nantinya produk pasar modal syariah ynag dihasilkan adalah berupa saham syariah contohnya : sukuk, reksadana syariah, dan investasi real estate syariah. Analogi investasi pasar modal syariah yang semakin risiko nya maka return yang didapat juga akan semakin tinggi pula.

Ibu Yustisia pemateri ketiga menyampaiakn tentang keadaan indonesia yang semakin digital maka persaingan bukan hanya antara manusa denganmanusa saja namun antara manusia dengan sistem yang tengah berkembang di suatu negara tersebut. Indonesia mengalami digital craze degan pengguna internet sebesar 50%, pengguna sosmed sekitar 49%. MAMI (Manulife Aset Manajemen Indonesia) menjawab tantangan teknologi dengan mendaftar untuk menjadi investor, kemudian membeli unit dan mengupdate data yang sudah ada. 4 kota di indonesia yaitu Medan, Jakarta, Semarang, dan Surabaya mendapat investor sehingga menghasilkan saham yang pengaturannya fleksibel yang tidak dikenai pajak.

Pemateri terakhir bapak Eka Candra yang berbicara tentang pegadaian bahwa revolusi industri 4.0 dapat juga disebut dengan disrupsi atau terjadinya perubahan fundamental yang mendasar. Sama halnya dengan pegadaian yang sudah ada sejak zaman dahulu juga tentunya mengalami perunahan mendasar sama dengan revolusi industri yang banyak dibicarakan hingga saat ini. Pegadaian dapat membantu masyarakat dengan memegang barang yang bernilai guna dan dapat dipindah tangankan.

Rangkaian acara PAKKOS (pekan akbar ekonomi syariah) 2018 terdiri dari essay competition, olimpiade ekonomi, dan lomba foto milad. Dan acara puncak merupakan seminar nasional.#lail

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*


sex shop sex shop sex shop sex shop sex shop sex shop sex shop