Modus Penipuan Mengatasnamakan Dosen UTM

InkamsLPM- Mahasiswa baru menjadi korban atas penipuan online yang mengatasnamakan dosen Universitas Trunojoyo Madura (UTM). Penipuan tersebut berawal dari panggilan telepon yang meminta pulsa kepada mahasiswa baru tepatnya pada (27/08). Pelaku melancarkan aksinya dengan motif pendelegasian kegiatan acara, korban dimintai pulsa sebesar Rp100.000.

Farisa Icha Aulia mahasiswa Prodi Ekonomi Pembangunan angkatan 2023, mengatakan hal tersebut berawal dari panggilan telepon yang mengaku sebagai dosen UTM, dirinya sempat janggal tidak mempercayai hal tersebut benar, namun saat penelpon menyebutkan beberapa nama dosen FEB beserta matakuliah yang diampu pihaknya merasa agak percaya. Ia juga menambahkan, bahwasanya penelpon mengaku mendapatkan nomor telepon korban karena rekomendasi dari salah satu dosen FEB. Dan dirinya akan dijadikan delegasi acara di UTM.

“Tiba-tiba di call sama nomor tidak dikenal, saya pak Bambang dari dosen UTM gitu. Katanya dapat rekomend nomor saya dari dosen FEB, terus bilang UTM mau mengadakan acara kamu itu salah satu orang buat dijadikan delegasi”. Ucapnya pada (28/08).

Lebih lanjut, Farisa menambahkan ia belum pernah menemui secara langsung dosen yang merekomendasikan dan dibicarakan oleh penelpon yang ia gabungkan bersama temannya. Pihaknya menyebutkan penelpon meminta pulsa, kemudian akan diganti oleh dosen saat di kampus. Ia menuturkan dirinya dengan temannya, masing-masing mengirim pulsa sebesar Rp 50.000.

“Ya, saya bingung kebetulan saya sama dosen tersebut itu belum ngobrol, dan ketemu. Habis itu (red: penelpon) bilang minta isiin pulsa telkomsel 100 ribu, besok kalo udah dikampus diganti sama dosen-dosen disini. Tiba-tiba teman saya bilang bisa ngisinya 50.000. Maunya tidak transfer, tapi temenku terlanjur transfer. Terus habis saya kirim, dimatiin”. Imbuhnya.

Sutikno selaku Dekan FEB menanggapi permasalahan itu, ia menyayangkan modus penipuan yang berbau Information technology (IT). Ia juga menambahkan bahwasanya perlu diberikan pemahaman atau literasi terkait permasalahan tersebut.

“Ya, kami sangat menyayangkan dan prihatin terkait modus-modus penipuan yang apa ya, modus-modus penipuan yang berbau IT ya, ini perlu diberikan pemahaman atau literasi-literasi terkait dengan hal itu”. Jelasnya saat diwawancarai pada (29/08).

Dekan FEB tersebut juga menambahkan bahwasanya segala bentuk permintaan dalam bentuk uang ataupun pulsa yang mengaku dari civitas akademik, baik dari nama akademik atas nama dosen, dekan, atau rektor tidak disarankan untuk diberikan tanpa ada surat atau aturan yang jelas.

“Apapun permintaan bentuk uang ataupun pulsa dari civitas akademik, atas nama dosen atau dekan bahkan rektor jangan dikasih. Permintaan-permintaan itu dari siapapun tanpa ada surat yang jelas, aturan yang jelas, jadi mahasiswa jangan percaya”. Tambahnya.

Sutikno juga menuturkan bahwa akan diberitahukan lebih lanjut kepada pihak mahasiswa, web, dan kelas bahwasanya terkait permintaan uang yang sifatnya ke rekening pribadi atau penarikan uang UKT ini tidak benar adanya, kecuali ada surat atau hubungan yang resmi dari pihak kampus.

“Ya itu, nanti terus kita ingatkan dari pihak mahasiswa, dari web kita, tentunya dari kelas-kelas mengajar kita sampaikan bahwa apapun yang terkait dengan permintaan uang yang sifatnya ke transfer pribadi itu pasti tidak benar, kecuali ada surat dan hubungan yang resmi dari kampus atau universitas terkait biaya-biaya tambahan diluar UKT”. Pungkasnya. (Lay/Hes)


Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*


sex shop sex shop sex shop sex shop sex shop sex shop sex shop