Lift Gedung FEB UTM Lambat Diperbaiki Karena Terkendala Biaya

InkamsLPM – Terhitung sudah tiga minggu lebih sejak dimulainya perkuliahan semester genap tahun ajaran 2019/2020 Lift di gedung Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trunojoyo Madura (FEB UTM) tidak berfungsi. Kerusakan tersebut diduga karena terlalu seringnya kelebihan kapasitas (over capacity) dalam proses pengoperasian lift.

Bambang Haryadi selaku Wakil Dekan II mengatakan selain karena terlalu seringnya kelebihan kapasitas, kerusakan lift tersebut juga disebabkan karena etika dan kebiasaan dari pengguna lift.

“lift itu rusak karena over capacity. Sudah tau kelebihan muatan tapi tetap dipaksa masuk dan dipaksa untuk beroperasi naik dan turun dengan beban berat. Saya kira juga karena etika dan kebiasaan ya, karena pengguna terlalu sering menekan tombolnya. Itu mungkin juga bisa jadi penyebab”. Ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya

Dalam operasinya, lift tersebut menghabiskan biaya sebesar Rp 20.000 hanya dalam sekali tekan atau sekali beroperasi. Jika dua lift yang beroperasi dalam satu hari, dan terdapat 100 kali tekan dalam satu hari maka biaya operasional yang diperlukan dalam satu hari adalah sebesar Rp 2.000.000.

Menanggapi hal tersebut, Bambang Haryadi telah melaporkan peristiwa kerusakan lift kepada pihak universitas. Namun masih belum ada konfirmasi lebih lanjut terkait kapan perbaikan akan segera dilakukan. Hal tersebut dikarenakan belum adanya teknisi yang datang dan juga terkendala pada masalah anggaran biaya operasional yang ada di universitas. Anggaran biaya operasional tersebut terhambat dan belum cair karena masih ada penyesuaian pemindahan rekening yang semula dari kementrian riset teknologi dan pendidikan tinggi dan sekarang berubah menjadi kementrian pendidikan dan kebudayaan, sehingga perlu adanya penyesuaian ulang terkait pengaturan anggaran yang ada dipusat.

“sudah melaporkan ke pihak universitas. Namun katanya dana dari pusat belum cair sehingga kami harus menunggu perbaikan ini. Kemarin dikonfirmasi sekitar tanggal 5 akan cair. Tapi kita tunggu saja”

Kerusakan lift yang sudah terjadi hampir empat minggu tersebut menimbulkan keluhan dari berbagai mahasiswa. Pasalnya, mereka harus melewati tangga ketika berkuliah di lantai empat. Dewi Permata Sari salah satu mahasiswa akuntansi mengatakan bahwa seharusnya perbaikan lift tersebut segera dilakukan karena lift tersebut sangat dibutuhkan. Namun Dewi juga mengatakan bahwa rusaknya lift tersebut ada sisi baiknya karena dapat membuat mahasiswa berolahraga dengan menggunakan akses tangga.

“saya sangat kecewa ya kenapa tidak segera dilakukan perbaikan , apalagi kan lift ini sangat dibutuhkan oleh mahasiswa maupun karyawan dan dosen. tapi ada sisi baiknya juga. mahasiswa bisa jadi sambil berolahraga. Tapi tetap harapan saya semoga pihak fakultas segera tanggap dan sigap untuk melakukan perbaikannya”.

Untuk solusi kedepannya, Bambang Haryadi mengatakan bahwa kemungkinan lift hanya akan digunakan oleh orang yang sangat membutuhakan atau orang yang memiliki kekurangan fisik.

“mungkin kedepan ada kebijakan dan kesepakatan bersama dari mahasiswa, dosen, dan karyawan. Bagaimana kalo misal supaya tidak terlalu memiliki beban, lift hanya digunakan untuk mereka yang memiliki kekurangan fisik. Tapi ya itu pilihan, nanti dirundingkan bersama lagi”. Pungkasnya.

Hingga berita ini diterbitkan, lift tersebut masih belum dapat beroperasi. #zw/apr

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*


sex shop sex shop sex shop sex shop sex shop sex shop sex shop