Kerja Sama FEB dengan 100 Mitra BUMDes Jatim: Kesempatan Pengembangan Skill Mahasiswa

InkamsLPM-Kerja sama Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) dengan 100 Mitra Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Jatim yang melibatkan partisipasi mahasiswa dalam program MBKM internal ini ditandai dengan workshop pemberdayan desa dan badan usaha milik desa yang menggandeng Direktorat Jendral Perimbangan Keuangan dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) di Rektorat Lantai 10 Universitas Trunojoyo Madura, pada Selasa (09/08).

Dalam workshop yang dilakukan pada pagi hari tadi, terjadi penandatangan Memorandum of Agreement (MoA) antara BUMDes dan FEB sebagai dasar hukum pembinaan dan pendampingan. Dengan yang terdaftar secara mitra sebanyak 100 BUMDes ini di dampingi oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa dari Provinsi. Di tahun 2022 FEB memilih Kabupaten Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep dari Madura, serta dua diantara lainnya yaitu Kabupaten Malang dan Kota Batu.

Pelaksanaan pemberdayaan desa dan badan usaha milik desa dimulai hari ini yang ditandai dengan kick off workshop. Khususnya program ini juga melibatkan mahasiswa untuk ikut serta dan berpartisipasi sebagai bentuk dukungan FEB dalam program MBKM yang diadakan oleh Kemendikbud yaitu, program studi independent dan magang. Seperti yang disampaikan oleh Sutikno selaku Dekan FEB yang mengkonfirmasi bahwa dari program ini dapat dikonfersikan ke dalam SKS.

“Untuk program ini dapat di konversi ke dalam sks, dengan pendampingan satu semester. Batasan semester tergantung kepada kebijakan program studi masing-masing. Biasanya semester lima ke atas yang boleh melakukan MBKM. Karena beban mata kuliah yang biasanya sudah habis di semester 5 ke atas,” ucap Dekan FEB tersebut.

Adapun pihak perwakilan forum BUMDes sendiri, mereka menyampaikan permasalahan yang dapat dijadikan fokus dalam pemberdayaan dan pembinaan dalam skala jangka panjang. Mereka memiliki permasalahan terkait catatan keuangan yang masih dilakukan secara tradisional atau manual.

“Kami menginginkan FEB bisa bergandeng bersama kami, sehingga FEB bisa hadir untuk menyelesaikan permasalahan yang ada. Bagaimana membikin keuangan yang bagus, mungkin peranan yang saya inginkan lebih ke jangka panjang,” ujar Moh. Halim selaku Wakil Ketua forum BUMDes Kabupaten Bangkalan.

Selain itu Moh. Halim juga memaparkan bahwa permasalahan di BUMDes itu memiliki cakupan yang cukup kompleks. Salah satunya terdapat permasalahan politis yang masih mengakar di realitasnya.

Dari semua permasalahan yang di ungkapkan tersebut maka sesuai dengan keinginan Dekan FEB bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu yang mereka pelajari selama perkuliahan untuk di berikan kepada BUMDes dengan cara menjadi supporting atau coaching untuk desa dalam pengembangannya. Yang nantinya dapat menjadikan desa lebih mandiri dan seterusnya akan mengarah kepada kemandirian desa.

(kcy/lay/yho)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*


sex shop sex shop sex shop sex shop sex shop sex shop sex shop