INFERNO

Sutradara                     : Ron Howard

Produser                      : Brian Grazer

Penulis                         : David Koepp

Berdasarkan                : Inferno oleh Dan Brown

Pemeran                      : Tom Hanks, Felicity Jones, Irrfan Khan, Omar Sy, Ben Foster, Sidse, Babett Knudsen

Musik                          : Hans Zimmer

Perusahaan Produksi   : Columbia Pictures

Distributor                   : Sony Pictures Releasing

Tanggal Liris               : 14 Oktober 2016

Durasi                          : 121 menit

Negara                         : Amerika Serikat

Bahasa                         : Inggris

Manusia adalah penyakit. Inferno-lah obatnya.

Salah satu kutipan dari Betrand Zobrist seorang ilmuan radikal yang memiliki ideologi gila, menyelamatkan dunia dengan cara yang tidak masuk akal membuat senyawa virus yang dapat membunuh separuh populasi manusia. Dia menciptakan senyawa virus yang terinspirasi dari wabah Black Death yang pernah melanda Eropa di abad pertengahan.

Zobrist beranggapan bahwa manusia merupakan sel kanker yang ada di bumi. Dengan keadaan bumi yang kelebihan populasi maka cara untuk menyelamatkan bumi dan manusia salah satu jalannya dengan memusnahkan sebagian populasi manusia. Zobrist beranggapan bahwa manusia sudah sedemikian berdosa karena menyebakan over-populasi.

Di sini Langdon memecahkan teka-teki dengan keadaanya ketika terbangun berada di rumah sakit Florence, Italy. Padahal terakhir yang diingatnya dia berada di Boston. Bertemu dengan Sienna dokter muda yang merawatnya kemudian menjadi teman dalam misinya kali ini. Langdon menemukan sebuah tabung kecil di saku jas yang sama sekali tidak teringat olehnya. Ketika dibuka di dalamnya tedapat faraday pointer yang menampilkan ilustrasi Map of Hell karya Botticelli yang dilukis berdasarkan puisi Dante Alighieri berjudul Inferno.

Setelah mendapat potongan-potongan petunjuk, Langdon mulai menelusuri dengan meminta bantuan dari konsulat tetapi yang terjadi dirinya dikepung oleh pihak World Health Organization (WHO) dan aparat kepolisian setempat. Merasa dirinya seperti seorang buronan lantas membuat Langdon dan Sienna menyiapkan akan hal itu dengan memberikan alamat hotel disebrang tempat tinggalnya untuk mengawasi dan melarikan diri memulai pencarian petunjuk yang sudah ditemukannya.

Masih sama dengan series karya Dan Brown yang lainnya film Inferno juga mengusung berbagai macam teka-teki yang kental dengan unsur sejarah dan suasana klasik keindahan kota-kota yang melatar belakanginya kisah Inferno.

Memulai pencariannya di Palazzo Vecchio, Langdon melihat gambar dari lukisan The Battle of Marciano yang menggambarkan bayangan-bayangan sama yang sering bermunculan di ingatannya akibat kecelakaan yang mengakibatkan amnesia ringan. Dari lukisan itu dia menemukan kata cerca trova, yang dalam bahasa indonesia berarti carilah dan kau akan menemukannya.

Dalam aksi pencariannya ini Langdon tidak lah mudah dalam melancarkan pergerakannya karena terbatasi oleh orang-orang yang tahu bahwa Langdon adalah kunci untuk menemukan keberadaan virus.

Ketika sudah mulai menemukan titik terang keberadaan virus, Sienna partner yang selalu bersamanya ternyata mengkhianatinya dengan cara memanfaatkan Langdon untuk mengikuti memecahkan petunjuk- petunjuk yang ditinggalkan Zobrist yang mana Zobrist merupakan mantan kekasihnya.

Setelah mengetahui tujuan terakhir tempat virus itu berada dia meninggalkan Langdon untuk menyelesaikan tugas terakhir dari Zobrist dan pergi menuju Hagia Sophia, Turki. Dan Langdon pada akhirnya dibantu oleh orang-orang dari WHO dan the Provost. Wanita yang sering terlihat membelakanginya di dalam bayangan-bayangan ternyata temannya dari WHO yang sudah mengetahui tentang keberadaan virus itu.

Akhirnya Langdon bekerja sama dengan orang-orang yang membantunya untuk pergi ke Hagia Sophia, yang telah didatangi Sienna terlebih dahulu. Sienna sudah merencanakan penyebaran virus menggunakan bom rakitan yang dapat menghancurkan pelindung virus dan melancarkan aksi Zobrist memusnahkan setengah manusia di bumi karena penyebaran dari virus yang sangat cepat.

Disisi lain, Langdon masih mencari tempat virus disimpan bersama orang-orang yang membantunya itu yang diprakarsarai oleh Elizabeth. Akhirnya mereka menemukan tempatnya dan memulai pengamanan virus yang berujung konflik dengan Sienna dan orang-orangnya yang kekeh dan berpandangan sama dengan Zobrist, bahwa mereka dapat menyelamatkan dunia dan menyeimbangkan kembali populasi manusia di bumi dengan cara penyebaran virus ini. Di menit-menit akhir film ini terdapat perbincangan yang menarik antara Langdon dan Sienna sebelum akhirnya virus gagal di aktifkan dan manusia selamat dari rencana pemusnahan.

Killing billions to save lives ? That’s the logic of tyrants.

 -Robert Langdon-

Oleh: Cahyani

Mahasiswi Prodi Ekonomi Pembangunan Universitas Trunojoyo Madura

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*


sex shop sex shop sex shop sex shop sex shop sex shop sex shop