ACARA PENAJAMAN VISI DAN MISI PASLON MELALUI LIVE INSTAGRAM DIRASA KURANG EFEKTIF OLEH KEDUA TIM PEMENANGAN PASLON.

Selasa (20/12), Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura (KPUM-KM UTM) mengadakan penajaman visi dan misi Pasangan calon Presiden Mahasiswa (Presma) melalui siaran langsung di akun Instagram resmi KPUM. Acara yang dimulai sekitar pukul 13.40 WIB ini dilaksanakan di ruang 202 lantai 2, Gedung Rektorat UTM dengan hanya menghadirkan kedua pasangan calon (Paslon), Panelis, 2 Perwakilan tim pemenangan dari masing-masing Paslon serta pihak panita. Audiens dari kalangan umum tidak diperkenankan hadir secara langsung di dalam ruang acara. Hal itu dirasa kurang efektif oleh kedua pihak tim pengusung kemenangan Paslon.

Imam Safi’i selaku Pengawas Pemilihan Raya (Pemira) UTM mengatakan alasan kondusifitas menjadikan panitia selaku pihak penyelenggara tidak membuka acara penajaman visi dan misi paslon untuk khalayak umum dan lebih memilih melakukan live Instagram pada akun resmi mereka. Dirinya juga menyebutkan jika dilaksanakan secara terbuka audiens yang datang langsung ke dalam ruangan akan mengganggu jalannya acara yang sudah dipersiapkan.

“Yang kami antisipasi hal itu sebenarnya karena dilaksanakan secara terbuka takutnya akan mengganggu beberapa serangkaian acara yang sudah kami persiapkan. Ya perlu teman-teman ketahui persiapan ini bukan persiapan yang singkat. Kami melakukan kordinasi dan beberapa rapat seluruh panitia sehingga menghasilan beberapa serangkaian acara. Sehingga kami  berkomitmen gimana caranya bisa berjalan dengan lancar sesuai rencana,” jelas Imam saat ditemui pasca acara berlangsung

Mengenai siaran langsung oleh pihak KPUM yang ditonton oleh kurang lebih 130 orang di Instagram, Imam yang juga merupakan ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) UTM 2022 merasa puas dan bersyukur terhadap hal tersebut. Dirinya menganggap jumlah tersebut sudah terbilang cukup besar. Walaupun pada faktanya jumlah tersebut belum menyentuh seperempat dari jumlah keseluruhan mahasiswa UTM. Bahkan 130 orang yang menonton siaran langsung belum ada separuhnya dari total pengikut Instagram KPUM sendiri yang berjumlah sekitar 500-an orang.

“Alhamdulillah, saya rasa di angka 130 itu angka yang besar untuk kita. Karena kita tau sendiri biasanya di live-live seperti itu tidak ada yang peduli dan saya rasa teman-teman (mahasiswa) masih peduli dan ingin tahu seperti apa yang di sampaikan kedua Paslon,” ucap pria tersebut.

Dari segi keefektifan mengadakan acara penajaman visi dan misi melalui siaran langsung Instagram, Koordinator Pusat (KORPUS) tim kemenangan Paslon nomor urut 1 berpendapat bahwa acara ini belum efektif. Ia berkata demikian sebab ia merasa jika acara ini diadakan secara online (melalui live Instagram) mahasiswa terkesan merasa malas untuk mengikutinya. Disamping itu ia juga menganggap jika acara tersebut diadakan offline, mahasiswa UTM akan lebih mengerti kualitas dari paslon tersebut.

“Untuk berbicara efektif tentunya ini belum efektif karena bagaimanapun teman-teman mahasiswa yang ketika diadakan online itu rada males, dan juga tentunya ketika kita diadakan offline ini akan menununjukan mahasiswa UTM untuk tahu bagaimana kualitas dari paslon tersebut” ungkap Holik selaku KORPUS tim kemenagan Paslon nomor urut 1.

Sementara itu terkait tidak diperkenankannya audiens dari kalangan umum untuk hadir sebab ruangan yang kurang memadai, Adit yang merupakan Tim sukses (Timses) paslon nomor urut 2 menilai hal tersebut tidak dapat dijadikan alasan. Mahasiswa fakultas hukum tersebut menyebutkan pihak penyelenggara harusnya mencarikan opsi ruangan dengan kapasitas yang lebih memadai agar dapat dihadiri oleh mahasiswa UTM secara umum.  

“Kalau tidak salah 2019 debat kandidat itu diadakan di Gedung Pertemuan, kan tempatnya luas jadi semua mahasiswa itu terbuka untuk umum, tanpa ada kuota, tanpa batasan maupun opini atau alasan bahwasanya ruangan tidak cukup. Ya gitu, seharusnya ditempatkan di ruangan yang agak besar lebih terbuka contohnya di GP (Gedung Pertemuan) bahkan kalau bisa di Taman Kampus,” ujar Adit.

Pada Pemira tahun ini dirinya berharap kepada para masing-masing Paslon dan tim pengusungnya agar lebih fokus terhadap nilai-nilai dasar demokrasi dengan cara bersaing secara fair. Dia juga mengharapkan pihak KPUM agar bersikap terbuka dengan menekankan sikap independen.

“Ya lebih fokus lagi ke nilai dasar demokrasi dimana kita membangkitkan marwah-marwah demokrasi di UTM ini dengan cara kita bertarung secara fair, dari pihak penyelenggara juga fair keterbukaanya, independensi nya dari KPUM , independen jangan sampai ada kecondongan dari satu pihak,” pungkasnya.

(fck/nyl)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*


sex shop sex shop sex shop sex shop sex shop sex shop sex shop