Surat Edaran Rektor: PKKMB Prodi DiBerhentikan



InkamsLPM – Senin, (11/08) Universitas Trunojoyo Madura (UTM) telah menerbitkan Surat Edaran dengan Nomor B/7097/UN46/TM.02.00/2025 tentang Penghentian Pengenalan Kehidupan bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) dan Kegiatan Sejenis Lainnya di Lingkungan Universitas Trunojoyo Madura. Surat edaran tersebut berpedoman kepada arahan dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) melalui Surat Edaran Nomor 0641/B.B2/DT.01.01/2025 tentang Penegasan Ketentuan Pelaksanaan PKKMB.

Dikeluarkannya surat edaran tersebut merupakan buntut dari kericuhan yang terjadi pada saat pelaksanaan PKKMB Sakera. Penerbitan surat edaran tersebut kemudian menuai respons dari pihak dekanat dan pihak himpunan Prodi di lingkungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB).

Sutikno selaku Dekan FEB menyatakan bahwa panitia yang sudah mempersiapkan PKKMB diharapkan berkoordinasi dengan pengurus jurusan masing-masing, terkait apa yang akan dilakukan selanjutnya. Kegiatan PKKMB tingkat Program Studi (Prodi) juga dapat digantikan dengan acara lain yang dikelola oleh Koordinator Prodi agar tidak terjadi keributan.

Adapun bagi yang melanggar dapat dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Sutikno juga menyarankan supaya dialihkan untuk kegiatan lain, yang sifatnya bukan PKKMB. Misalnya di Prodi Ekonomi Pembangunan (EP) akan diadakan pengenalan kurikulum serta dosen secara online dan dikelola oleh Koordinator Jurusan.

“Sebaiknya yang sudah dipersiapkan dialihkan dalam bentuk kegiatan yang sifatnya bukan PKKMB yang ada atribut-atribut. Seperti pengenalan tapi mahasiswa tidak menjadi panitia” sarannya.

Dosen EP tersebut menambahkan, rangkaian kegiatan PKKMB tahun depan kemungkinan berubah dan berfokus pada diklat serta pelatihan. Akan lebih banyak berorientasi pada Prodi masing-masing sehingga jika terjadi konflik dapat segera ditangani.

“Dari hasil rapat, kemungkinan PKKMB universitas dan fakultas diubah bentuknya menjadi diklat dan pelatihan. Mungkin orientasinya lebih banyak di prodi yang lebih kecil, jika ada konflik lebih mudah dimitigasi” ujarnya.

Ahmad Tohir, Ketua Himpunan Manajemen telah mempersiapkan PKKMB dengan seksama dan hanya perlu pelaksanaan saja. Ia melakukan audiensi dengan dekanat FEB tetapi Wakil Dekan (Wadek) III tidak dapat memberikan solusi mengenai kelanjutan kegiatan ini. 

“Harusnya Wadek III sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan memberikan solusi ini mau dilanjut atau tidak” ucapnya (12/8).

Fauzen, Ketua Himpunan EP merasakan kerugian dari kebijakan yang sebelumnya tidak diinfokan terlebih dahulu. Ia akan berkoordinasi dengan Koordinator Prodi untuk mencari penyelesaian terkait hal ini.

“Dari panitia yang sudah meluangkan waktunya itu sangat rugi. Rugi pembiayaan, pikiran, dan tenaga” pungkasnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DAMPAK EFISIENSI : Pemotongan Dana Dipa ORMAWA hingga 50%

PEMBANGUNAN SEKRETARIAT ORMAWA FEB TERSENDAT, MAHASISWA PERTANYAKAN KEPASTIAN!