Suasana Dhisanah Reng Dhisah

oleh: Farmer dhisah (H)

Terbelakang, kata yang melekat padanya
Jauh dari kepulan asap dan rong-rongan metropolitan
Tak tahu konstitusi itu apa
Hukum adat dan budaya yang selalu dijaga
Ulima’an, muslimatan dan tahlilan tradisi yang terpelihara
Demi balas jasa pada sang Kuasa

Asap tomang dan kicauan burung yang merdu
Pertanda sinar fajar mulai tersingsing menemani awal rutinitas reng dhisah
Cangkul dan arit kesayangan
Tuk secuil hasil dari tanah surga
Kulit berlapis debu dan bau peluh yang menyengat
Lebih suci dari bau ketek birokrat penjilat hak rakyat

Menyatu dengan kodrat alam
Itulah… suasana oreng se odik neng dhisah

Disaat senja mulai terlihat
Gemuruh merdu mulai terdengar
Bukan suara setan dan jangkrik yang merdu tuk dirasa
Tapi lantunan ayat-ayat yang takbisa diganda
Oreng dhisah tersihir oleh maknanya

Tak hanya rutinitas yang terpenjara
Tapi dilakoni demi ridho lillahita’ala
Tak hanya saat senja dan sepertiga malam
Setiap saat Irama puja pada Illahi
Tak hanya ikhtiar yang tergerai, dipadu jari-jemari tawakhal yang selalu tersemai

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*


sex shop sex shop sex shop sex shop sex shop sex shop sex shop