RESTRUKTURISASI KURIKULUM PRODI AKUNTANSI SEBABKAN KECEMBURUAN ANTAR ANGKATAN

Prodi Akuntansi Universitas Trunojoyo Madura mengalami Restrukturisasi kurikulum pada tahun 2017 setelah terjadi perubahan kurikulum di tahun 2009. Hal ini merupakan buah dari proses penggodokan kurikulum baru yang memakan waktu sekitar 2,5 tahun dan akhirnya diterapkan pada angkatan 2017/2018.

Hasil dari Restrukturisasi kurikulum ini adalah adanya penghapusan konsentrasi Perpajakan. Menurut hasil diskusi bersama kaprodi dan seluruh dosen akuntansi UTM, bahwasanya Perpajakan tidak sepenuhnya dihapus, melainkan akan menjadi mata kuliah utama di kurikulum baru yang akan melebur pada kedua konsentrasi yaitu Akuntansi sektor publik dan Akuntansi syariah, sehingga dalam dua konsentrasi tersebut mendapat porsi materi perpajakan yang sama. Hal itu dirasa perlu dilakukan melihat kurangnya pengetahuan dan kemampuan mahasiswa dalam pajak, diharapkan dengan adanya peleburan konsentrasi pajak mahasiswa Akuntansi secara keseluruhan mengerti tentang Perpajakan.

Perubahan kurikulum baru ini tidak hanya melihat dari kondisi mahasiswa di UTM dan kesepakatan kaprodi bersama seluruh dosen akuntansi terutama pengampu mata kuliah perpajakan, melainkan kaprodi akuntansi UTM juga menggandeng dosen Universitas lain untuk mengetahui keadaan kurikulum Akuntansi yang mereka pakai sehingga Prodi Akuntansi dapat menyesuaikan dengan kondisi yang ada di UTM.

Kaprodi UTM bapak Achdiar Redy Setiawan mengatakan “ Mahasiswa UTM itu pandai hanya saja mereka kurang praktikum, sehingga dalam dunia kerja dirasa kurang efektif”. Dalam kurikulum baru ini banyak manfaat yang dapat di ambil, karena semua konsentrasi akan mendapat porsi mata kuliah perpajakan yang sama, sehingga nantinya dapat lebih mendalami ilmu perpajakan yang akan mempermudah dalam dunia kerja.

Restrukturisasi kurikulum yang diterapkan pada angkatan 2017/2018 ini ternyata menimbulkan kecemburuan terhadap angkatan-angkatan sebelumnya. Pasalnya, meskipun konsentrasi Perpajakan ini dihapusnya, namun mereka mendapatkan porsi mata kuliah perpajakan yang lebih besar walaupun mereka memilih konsentrasi Akuntansi sektor publik maupun Akuntansi syariah.

Kekecewaan ini disampaikan oleh salah satu mahasiswa akuntansi bernama Dewi Ayu “Saya merasa iri dengan adik kelas nantinya, karena mereka dapat menikmati kurikulum yang baru ini. Meskipun tidak ada konsentrasi perpajakan, tetapi mereka masih bisa menerima mata kuliah perpajakan dan hal itu akan mempermudah di dunia kerja nantinya”. ungkapnya
Menanggapi hal tersebut, Bapak Achdiar Redy Setiawan selaku kaprodi Akuntansi mengatakan “Meskipun nantinya ada gugatan ataupun demo sekalipun dari mahasiswa terkait kurikulum baru ini, saya tidak bisa berbuat apa-apa karena kurikulum yang mereka jalani sekarang adalah warisan dari kaprodi dan pengurus terdahulu”.

Perubahan kurikulum ini akan mengubah konsep dalam Prodi Akuntansi, diantaranya penggabungan mata kuliah makro dan mikro dan adanya penambahan kelas, karena setelah kurikulum baru diterapkan, Prodi Akuntansi akan berjalan hanya dengan 2 kurikulum sampai habisnya pengguna kurikulum lama. #Qa/Mf

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*


sex shop sex shop sex shop sex shop sex shop sex shop sex shop