Menilik Proses Seleksi Mahasiswa Bidikmisi Pengganti

Atas, data keseluruhan Mahasiswa UTM yang dicabut Bidikmisinya. tengah, data Mahasiswa FE yang mendaftar Bidikmisi pengganti. bawah, data Mahasiswa FE yang dicabut Bidikmisinya.

InkamsLpm – Sesi seleksi wawancara mahasiswa pendaftar Bidikmisi pengganti Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trunojoyo Madura resmi telah selesai dilaksanakan pada kamis (02/03) di gedung rektorat lantei 06. Sesi tersebut dilakukan oleh dosen dari beberapa prodi yang tergabung dalam Pembina Bidikmisi. Adapapun kriteria dalam pemilihan mahasiswa Bidikmisi pengganti tersebut sesuai dengan pedoman Bidikmisi.

Ketika kami konfirmasi, sesuai dengan bukti arsib surat keluar, tercatat pada tanggal 21 maret 2017 pihak BAAKPSI menyebarkan informasi kepada setiap fakultas terkait dengan kouta mahasiswa yang dicabut Bidikmisinya. Untuk jumlah keseluruhannya yakni 94 mahasiswa dari keseluruhan mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura. jumlah ini terbagi yakni, Ekonomi 35 Mahasiswa, Hukum 5 Mahasiswa, Ilmu Keislaman 6 Mahasiswa, Ilmu Pendidikan 10 Mahasiswa, Ilmu Sosial dan Budaya 19 Mahasiswa, Pertanian 8 Mahasiswa, Teknik 11 Mahasiswa.

“Pemberian informasi ke fakultas tanggal 21, dan sementara ini Jumlah keseluruhan mahasiswa yang dicabut beasiswa Bidikmisinya adalah 94 mahasiswa, namun untuk angkatan 2013 yang diganti tersebut dikarenakan banyak yang lulus, buakan karena IP nya yang rendah”, ujar salah satu staf BAAKPSI.

Terkait dengan singkatnya waktu penyampaian informasi dengan rekapitulasi serta pelaksanaan proses seleksi Bidikmisi pengganti, staf BAAKPSI tersebut menerangkan, “kalau menurut saya seharusnya Bidikmisi pengganti itu tidak harus menunggu informasi kouta, jadi form persyaratan pendaftarannya itu langsung diminta aja jauh-jauh hari. jadi ketika kami meminta, tinggal panggil untuk wawancara aja. Menurut saya seperti itu, kan lebih cepet. Namun, kalau fakultas lebih nyaman nunggu informasi kouta dulu, ya itu kan memang kebijakan dan wewenang fakultas”.

Ketika ditanya terkait data mahasiswa pengganti Bidkmisi yang akan masuk ke BAAKPSI beliau menjelaskan bahwasa pihaknya tidak menerima data mentahan dari fakultas. Selain itu BAAKPSI hanya menyeleksi mahasiswa angkatan baru, sedangkan untuk kebijakan seleksi Bidikmisi pengganti tersebut dilimpahkan ditingkat fakultas.

Sedangkan terkait mengenai tidak dilampirkanya jumlah mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang dicabut Beasiswa Bidikmisinya dalam penyebaran publikasi informasi melalui web resmi Fakultas, salah satu staf TU mas Syarif menerangkan, “Data mengenai jumlah mahasiswa yang Bidikmisinya dicabut memang sengaja tidak diedarkan, karena jika diedarkan maka semangat mahasiswa yang mengajukan akan semakin kecil”.

Untuk mekanisme seleksi mahasiswa Bidikmisi pengganti, Pembantu Dekan III, Bapak Fathor AS, SE., M.M. menerangkan, “ Untuk penentuan kriterianya sesuai dengan yang ada dipedoman bidikmidi. Yang diutamakan dalam seleksi pemilihan mahasiswa Bidikmisi pengganti adalah kondisi Perekonomiannya seperti halnya pendapatan orang tua, yang ke dua adalah prestasi, hal ini terkait dengan juara apa saja yang pernah diraih. Sedangkan untuk penyeleksianya akan dilakukan wawancara oleh prodi”.

Sedangkan ketika kami Tanya tentang apakah akan dilakukan survey pihaknaya menerangkan adanaya keterbatasan anggaran untuk hal tersebut, “kalau dinyatakan diterima ya langsung diterima, tidak dilakukan survey, siapa yang mau membiayai”.

“Nanti setelah test dari kaprodi akan saya tanyakan, kenapa yang dipilih ini bukan ini, karena mungkin bisa saja adanya masalah faktor ekonomi. Bisa saja orang tuanya pada awal masuk kuliah masih lengkap tetapi dipertengahan ada yang meninggal, itu nanti yang juga akan jadi pertimbangan”, tambahnya.

Sedangkan terkait untuk trensparansi penilaian beliau menjelaskan, “mau ditransparansikan gimana ya, wong itu sudah keputusan dari mereka, kan semuanya kualitative, kalau kuantitatifnya itu daftar online. Kalau Bidikmisi itu yang terpenting dia mempunyai kartu jamkesmas apa enggak, dia punya kartu miskin apa enggak, dan yang lainnya sesuai pedoman Bidikmisi”.

Terkait dengan adanya sisa kota dari untuk Bidikmisi pengganti beliau juga menjelaskan, “kalau pendaftarnya kurang dari kouta maka akan dipaksakan dicarikan oleh fakultas, kita kan punya data base to dimasing-masing prodi, dicarikan yang pantas menerima Bidikmisi, mahasiswa non Bidikmisi yang belum menerima beasiswa tersebut. Kalau gak ada yang daftar ya terpaksa dicari-carikan. Kan data pendapatan sudah ada disiakat”.

Sedangkan Kaprodi Ekonomi Pembangunan, Bapak Jakfar Sadik, S.E., M.E. Ketika ditanya mengenai wakil Prodi Ekonomi Pembanguan yang ditunjuk untuk melakukan sesi wawancara Bidikmisi pengganti menjelaskan “kalau kita gak fokus keBidikmisi, tapi pak bondan yang akan mewakili prodi, tapi bukan atas pengangkatan saya, dipilih PD 3 dari EP untuk menyeleksi. Kebetulan pak bondan itu tim pembina Bidikmisinya untuk EP, tapi itu diluar perintah saya, jadi itu dipilih oleh PD 3 dengan menginformasikan kepada saya, karena dia adalah salah satu dari Time Pembina Bidikmisi fakultas ekonomi, yang ditunjuk oleh fakultas dan di SK kan. Hingga kemudian dia dilibatkan dalam seleksi itu, tetapi kalau saya tidak ikut dalam proses seleksi itu, kalau biasiswa magang dan unggulan itu memang diserahkan kesaya, tapi kalau Bidikmisi itu kan langsung kewenangan PD 3”.

Sedangkan ketika disinggung mengenai lampiran data mahasiswa yang dicabut Bidikmisinya dan mekanisme penilaianya beliau menjelaskan, “saya malah tidak tahu mengenai data itu, kalau Bidikmisi saya memang gak terlalu faham, Cuma memang kemarin di informasikan nanti ada Bidikmisi pengganti mahasiswa suruh daftar. Sedangkan yang setahu saya kalau ada yang ipk nya sama tetapi dia lebih miskin, maka ambil yang lebih miskin. Tujuan Bidikmisi itu kan paling tidak membantu keuangan”.

Sedangkan Bapak Bondan ketika kami temui terkait pemilihan dirinya dalam penyeleksi Bidikmisi menjelaskan, “terkait dengan pemilihan, kan setiap prodi ada Pembina Bidikmisi, la kebetulan saya tahun ini menjadi Pembina Bidikmisi, salah satu tugas Pembina yaitu melakukan seleksi”.

Terkait untuk mekanisme dalam sesi wawancara Bidikmisi pengganti tersebut beliau menjelaskan, “ Jadi yang saya tahu kan selama ini ada semacam formulir, kemudian prodi menugaskan badan pembina Bidikmisi untuk melakukan wawancara dalam rangka mengisi formulir Bidikmisi tersebut, disitu ada beberapa kriteria begitu, detailnya saya lupa, biasanaya terkait pekerjaan orang tua, keaktifan mahasiswa dan sebagainya, la nanti disetiap unsur pertanyaan tersebut, pewawancara memberi nilai atau poin, kemudian setelah selesai semua diserahkan kepada Pembantu Dekan 3. Proses selanjutnya yang saya kurang tau, apakah pembantu dekan 3 ada kebijakan selanjutnya atau seleksi selanjutnya yang saya kurang tahu”.

Sedangkan ketika disinggung mengenai transparansi hasil penilaian beliau menjelaskan, “kalau tranparansi penilaian yang wajib saya laporkan yaitu formulir yang saya isi nilainya, saya tandatangani setelah itu saya setorkan kepada Pembantu dekan 3, terserah nanti pembantu dekan 3 kalau ada yang tanya nilainya ya silahkan saja, kalau saya tidak diberi kewenangan memberi hasil penilaian kepada pihak lain selain pembantu dekan 3”.

Setelah kami konfirmasi kebeberapa peserta dalam sesi wawancara Bidikmisi pengganti mengenai pertanyaan yang diajukan keseluruhan hampir sama, yakni mengenai siapa yang membiayai biaya kuliah, biaya rekening istrik, surat tanah/ luas lahan, pekerjaan orang tua, tempat tinggal sekarang, organisasi apa saja yang diikuti dan tingkat keaktifannya, serta apa yang akan dilakukan jika tidak mendapatkan Bidikmisi pengganti.(03/03)

Selanjutnya untuk penyebaran informasi mahasiswa yang lolos Bidikmisi pengganti Kaprodi ekonomi pembangunan menjelaskan, “ Pengumunan langsung dari PD 3, nanti prodi dikasih informasi untuk mengumumkan ke mahasiswanya, ditaruh dimading juga nanti informasinya, jadi untuk penyebaran informasinya kaprodi akan dihubungi untuk menyebarkan informasi tersebut”. Y1/B1

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*


sex shop sex shop sex shop sex shop sex shop sex shop sex shop