Oleh: Tavitia Gita
Aku lahir laksamana petir
tangis melengking, meski sekelingking
lahir untuk dunia, dunia tempat lahir
lahir bagi rimba belantara buas
dari yang terbuas
setiap setik-detik, berlumur darah
darah dari iri
darah dari benci
setiap menit lidah-lidah liar
rakus menjulur lapar lapar
kesombongan lapar gunjingan
aku hanya sebatang lilin
berlenggok, kejamnya angin meski tak ingin
bergerak diantara ganasnya selaksa amarah
tertindas rasa tak puas
bernafas diantara sikut
sempit, licik, dan garang
pribumi kini menangis
pertiwi sungguh tragis
mengais-ngais rasa iba, orang buta buta segalanya
Waduh, mantep nih puisinya. Izin menyimak yah…
Thanks kakak