Jerih Payah Kuli Bangunan

Oleh: Mh

Langit sudah gelap
Bulan pun datang menyinari gelapnya malam
Tapi lelaki itu tidaklah diam
Melainkan ia masih memulai untuk bekerja
Bukan ia tidak kerja dibawah teriknya matahari
Melainkan ia juga bekerja dibawah indahnya rembulan

Demi siapa?
Hanya demi buah hati dan istri tercinta
Keringat bercucuran, tangan merah-merah
Serta rasa lelah dan dahaga yang tak terkira
Satu persatu ia angkat batu bata itu
Tanpa memikirkan goresan yang ada ditangannya

Upah yang ia inginkan
Meski terkadang tak sesuai harapan
Tapi apalah daya, ia hanyalah kuli bangunan
Yang diberi upah hanya dengan puluhan

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*


sex shop sex shop sex shop sex shop sex shop sex shop sex shop