GLOBALISASI, EKONOMI DAN EKSPLOITASI PEREMPUAN

Oleh : Saiful Ma’arif

Di abad 21 ini, merupakan puncak dari kemajuan peradaban manusia. Informasi yang berkembang sangat cepat, media elektronik yang semakin canggih membuat tidak ada batasan antar negara, sebab sudah ada di genggaman semua. Mudahnya informasi yang masuk membuka lebar tercampurnya budaya antar Negara, efeknyapun tidaklah kecil mulai dari kebiasaan sehari-hari hingga pada tingkat perekonomian rakyat jelata yang tidak praktis. Era globalisasi sesungguhnya adalah wajah era informasi yang saat ini mulai menampakkan bentuknya dan menegaskan keberadaannya. Perkembangan paling menonjol dalam era globalisasi muncul dari media seperti berita, televisi, dan bahan siaran ditambah lagi dengan munculnya jaringan internet yang semakin mempercepat penyebarannya melalui media sosial modern.

Dalam perkembangan global atau global trens, misalnya migras, lapangan kerja internasional, pemanasan global, serta politik ekonomi mulai bermunculan. Terjadinya globalisasi memancing munculnya eksploitasi di segala bidang tak terkecuali pada para perempuan.

Perempuan dijadikan sebagai alat penumbuh finansial yang sangat berharga bagi segelintir elit pemiliki modal, dengan topeng sebagai model iklan, covergirl dan lain sebagainya.

Perempuan dituntut untuk menampilkan kemolekan tubuhnya dan berpenampilan secara maksimal, apalagi masyarakat menangkap topeng-topeng tersebut sebagai hiburan. Kulit putih, rambut lurus, dan mata besar, saat ini bukan lagi menjadi tolak ukur penilaian bagi perempuan bisa dibilang cantik. Pamun pengesploitasian tampang perempuan atau pencampuran budaya barat dengan timur yang kini menjadi tolak ukur perempuan bisa dibilang cantik. Sekarang bila kita melihat televisi, tanpa memperhatian khusus pun kita dapat melihat siaran iklan yang banyak menggunakan perempuan sebagai model pemasarannya, perempuan yang menjadi bintang iklanpun adalah perempuan yang masuk dalam kategori sempurna bagi elit bisnis.

Perkembangan zaman telah banyak menggeser nilai-nilai budaya asli suatu negara khususnya di indonesia, desain amerikanisasi dan koreanisasi menjadi tren yang menjamur. Mulai dari busana yang dipakai untuk memperlihatkan keindahan perempuan itu sendiri sampai pada gaya hidup yang kapitalis dan liberalis. Kemiskinan menjadi latar belakang banyaknya perempuan yang masuk dalam pekerjaan yang eksploitatif dan terjebak didalamnya.

Pada saatnya globalisasi semakin merebak, ekonomi dan eksploitasi perempuan merupakan hal komples saling berkaitan diantaranya.

Globalisasi menjadi alat untuk mencapai kemajuan peradaban yang modern, ternyata bukan hanya membawa nilai positif, namun ada nilai nigatif yang terselubung. Begitu menakutkan bagi mereka, perempuan yang masuk dalam lingkaran ekonomi menengah ke bawah.

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*


sex shop sex shop sex shop sex shop sex shop sex shop sex shop