Dosen adalah pendidik professional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Begitulah pengertian dosen menurut PP no. 37 tahun 2009. Dan Perguruan Tinggi sebagai wadah bagi para pendidik professional ini untuk mengembangkan dan menyebarluaskan pengetahuan yang dimiliki.
Tugas yang sangat mulia yang dibebankan kepada seorang pendidik untuk memperbaiki masyarakat Indonesia, berbagai cara yang dilakukan oleh dosen untuk mendidik masyarakat di Indonesia. Melalui pendidikan, penelitian, pelatihan, pendampingan, bahkan konsultan bagi pemerintah maupun swasta. Namun, orang yang pertama mereka didik ialah para mahasiswa, beragam cara yang digunakan oleh dosen untuk mentransformasikan, ilmu pengetahuan, diantaranya melalui penjelasan dikelas dan tugas yang diberikan kepada para mahasiswanya. Walaupun terkadang, dua hal ini sulit dipahami dan diterima oleh anak didiknya.
Ada beberapa alasan yang melatar belakangi ini. Pertama, materi yang disampaikan memang sulit dipahami, sehingga membuat mahasiswa harus memeras otaknya untuk memahami materi yang disampaikan. Kedua, penjelasan yang dilakukan oleh dosen, tidak fokus pada materi, bahkan ada juga yang ngalur ngidul, inilah yang membuat mahasiswa tidak bisa memahami inti dari apa yang dijelaskan oleh dosen. Ketiga, tugas yang diberikan terlalu banyak, bahkan semua mata kuliah yang diambil oleh mahasiswa selalu ada tugas dalam setiap pertemuan. Ketiga alasan diatas tidak semuanya dibenarkan oleh mahasiswa, ada yang menganggap semua itu biasa saja. Walaupun begitu, penjelasan dan tugas yang diberikan dosen mempunyai maksud yang baik, yakni untuk meningkatkan kualitas keilmuan mahasiswa.
Perguruan tinggi sebagai wadah bagi para dosen, mempunyai kewajiban yang harus dilaksanakan, para mahasiswa baru mengenal kewajiban ini dengan sebutan Tri Dharma perguruan tinggi yakni, Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian. Penelitian dan pengabdian ini yang sangat menarik bagi penulis, karena ini yang bersinggungan dengan masalah pengembangan keilmuan.
Bahkan ada lembaga sendiri yang menaungi tentang penelitian dan pengabdin ini,di Universitas Trunojoyo Madura (UTM), dikenal dengan sebutan Lembaga Penelitian dan Pengembangan Masyarakat (LPPM). Berbagai hal dilakukan oleh lembaga ini. Semisal, Penelitian, Pelatihan, Pendampingan kepada masyarakat, dan atau instansi pemerintahan, LPPM ini sebagai penyedia jasa tenaga kerja yang professional. ada yang menarik dari hal yang dilakukan LPPM ini, selain bentuk kewajiban perguruan tinggi untuk melakukan penelitian dan pengabdian, ada nilai ekonomi yang sangat tinggi setiap usaha yang dilakukan (proyek) para pengurus LPPM ini.
Setiap proyek yang dilakukan memerlukan dana yang tidak sedikit, maka bagi pengurus LPPM sebagai penyedia jasa penelitian dan pengabdian ini akan menerima imbalan yang sangat besar dari instansi pemerintahan dan swasta yang menggunakn jasanya, walaupun besarnya imbalan yang diterima oleh penyedia jasa ini masih dibagikan kepada universitas.
Atas dasar penelitian dan pengabdian ini, ada sebagian dosen rela untuk tidak mengajar ke kelas mereka, inilah yang sangat disayangkan, walaupun penelitian dan pengabdian itu penting, tetapi pendidikan terhadap mahasiswa juga tidak kalah pentingnya. Seharusnya, hasil dari penelitian dan pengabdian ini, bisa dijadikan tambahan wawasan keilmuan yang bisa disampaikan kedalam proses pendidikan mahasiswa di kelas, agar ketiga unsur itu bisa berjalan selaras. Bukan sebaliknya, membuat sekat antara pendidikan, penelitian dan pengabdian. (Mad)
Leave a Reply