Dana DIPA Tak Kunjung Cair, Inilah Penyebabnya

InkamsLpm – Dana dipa yang merupakan sumber keuangan utama dalam menjalankan kegiatan organisasi mahasiswa (Ormawa) untuk periode 2017/2018 tak kunjung cair. Beberapa Ormawa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) mengeluh kebingungan mencari dana untuk menjalankan program kerjanya (Proker).

Mohammad Sahuri selaku Ketua Himpunan Mahasiswa Prodi (HMP) Ekonomi Pembangunan menyatakan hanya menerima sekali pencairan dana dipa yaitu pada bulan maret setelah menjalankan Proker Bakti Sosial (Baksos), sampai saat ini belum menerima dana dipa lagi.

“Untuk dana dipa saya baru menerima sekali yaitu setelah menjalankan proker bakti sosial pada bulan maret dan setelah itu tidak menerima dana dipa lagi sampai sekarang,” ungkapnya.

Ketua umum Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (UKM FEB) EFEC Muhammad Alfin Khusaini menuturkan bahwa dia sampai sekarang belum menerima dana dipa. Selama menjalankan prokernya ia menggunakan dana talangan yang berasal dari simpanan periode sebelumnya dan iuran anggota serta uang pendaftaran.

“Selama saya menjabat sebagai ketua umum saya belum menerima dana dipa sepeserpun, selama ini kami menjalankan proker dengan dana talangan yang berasal dari simpanan dari periode sebelumnya dan juga iuran dari anggota serta uang pendaftaran jika ada,” paparnya.

Dari Ketua Umum SEFIS yaitu Muhammad Ismail Zuhri menjelaskan bahwa ia hanya menerima sekali pencairan dana dipa yaitu setelah menjalankan proker diklat lanjutan atau ELC dan setelah itu belum menerima pencairan dana dipa lagi.

“Saya hanya menerima sekali pencairan dana dipa yaitu setelah menjalankan proker Diklat lanjutan atau ELC dan setelah itu belum menerima pencairan dana dipa lagi sampai saat ini,” jelasnya.

Ali Sukron selaku ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM FEB) menuturkan bahwa ia telah menjalankan tugasnya dengan mengawal pencairan dana dipa, setiap ditanyakan pada Dekanat jawabannya hanya minggu depan dan minggu depan. Ia juga telah mendesak Gubernur FEB untuk melakukan audiensi terakhir dengan dekanat, Jika dalam seminggu ini tidak ada kabar baik tentang dana dipa maka ia menginstruksi kepada orwama untuk turun ke jalan dan melakukan unjuk rasa. karena dirasa akhir periode kepemimpinan momentum yang mendukung dan teman-teman Ormawa juga tidak sibuk.

“Kami sudah mengawal, tiap ditanyakan ke Dekanat jawabanya hanya minggu depan dan minggu depan. Kami juga mendesak Gubernur untuk melakukan audiensi terakhir dengan Dekanat. Jika sampai seminggu ini tidak ada kabar baik mengenai dana dipa, kami menginstruksikan kepada ormawa untuk turun ke jalan dan melakukan untuk rasa. Karena momentum yang mendukung adalah akhir periode saat teman-teman sudah tidak sibuk.” harapnya.

Bustanul ulum atau biasa dipanggil Pak Tatang selaku Kasubag Keuangan dan Kepegawaian FEB menjelaskan bahwa masalah dana dipa yang tak kunjung cair dikarenakan pada ormawa yang telat mengirimkan Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) dan juga adanya persaingan antar fakultas untuk mendapatkan anggaran dipa. Selain itu dikarenakan adanya pembagian termin dari anggaran dipa yaitu termin pertama dan termin kedua.

“Untuk tahun ini dari beberapa Unit Kegitan Mahasiswa (UKM) yang mengajukan LPJ anggaran itu terlambat sehingga didahului oleh fakultas lain, ada juga pembagian termin dari anggaran dipa tahun ini yaitu termin pertama dan termin kedua. Untuk termin pertama hanya sampai bulan juni dan besaran anggaran yang diterima tidak sampai 50% dan untuk termin kedua baru bisa diakses pada pertengahan bulan September. Insyaallah pencairan dana dipa akan diserahkan minggu depan,” pungkasnya, jumat (15/11/2018).#Cap/Ans

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*


sex shop sex shop sex shop sex shop sex shop sex shop sex shop